Bisnis.com,JAKARTA— Malaysia menunjuk direktur baru untuk 1Malaysia Development Bhd. setelah membubarkan dewan penasihat yang dipimpin oleh Perdana Menteri Najib Razak.
Penunjukan direktur baru ini dilakukan di tengah proses investigasi global terkait dugaan pencucian uang dan penggelapan dana negara.
TIga jabatan dalam anggota dewan akan diketuai oleh biroktrat papan atas Kementerian Keuangan Mohd Irwan Serigar Abdullah.
Ada enam anggota dari dewan sebelumnya yang tetap menjabat, termasuk Arul Kanda yang dibawa masuk sebagai presiden pada Januari 2015 guna memperbaiki keadaan finansial 1MDB. Pemerintah Malaysia mengatakan bahwa Arul akan akan tetap menjabat sebagai presiden.
Keluarnya Najib dari Dewan Penasihat mungkin akan menjauhkannya dari isu 1MDB. Namun, dia juga merupakan Menteri Keuangan yang memungkinkannya memiliki kuasa atas perusahaan investasi tersebut. Kementerian Keuangan adalah pemegang saham tunggal 1MDB.
Dewan Direksi 1MDB menawarkan untuk keluar dari perusahaan pada bulan lalu setelah dilakukannya penyelidikan oleh komite parlemen. Komite tersebut mengidentifikasi adanya transaksi yang tidak teratur senilai US$4.2 juta di tubuh instansi tersebut.
Direktur baru lainnya adalah Norazman Ayob, sekretaris senior untuk kepala sekretaris pemerintah dan Kamal Mohd Ali, kepala operasi Prokhas Sdn. Prokhas adalah penasihat finansial beberapa perusahaan yang berhubungan dengan pemerintah.