Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EGYPT AIR HILANG: Ditemukan 2 Potongan Diduga Milik Egypt Air 804

Kapal perang Yunani menemukan dua potongan plastik besar diduga milik pesawat terbang EgyptAir 804 yang mengambang di laut sekitar 230 mil atau 370 kilometer sebelah selatan Pulau Crete, Yunani, Kamis (19/5/2016), sebagaimana disampaikan sumber Kementerian Pertahanan Yunani kepada media.
Egypt Air/Ilustrasi-Reuters
Egypt Air/Ilustrasi-Reuters

Kabar24.com, JAKARTA - Kapal perang Yunani menemukan dua potongan plastik besar diduga milik pesawat terbang EgyptAir 804 yang mengambang di laut sekitar 230 mil atau 370 kilometer sebelah selatan Pulau Crete, Yunani, Kamis (19/5/2016), sebagaimana disampaikan sumber Kementerian Pertahanan Yunani kepada media.

Sumber yang tak bersedia disebutkan namanya itu mengatakan dua benda yang ditemukan dalam bentuk potongan plastik putih dan merah. Dua benda itu, ucap sumber, berada di dekat kawasan tempat sinyal transponder sebelumnya memberi tanda.

"Ada benda yang ditemukan di sebelah tenggara Crete, diduga milik EgyptAir," ujar juru bicara Kementerian Pertahanan, Jenderal Vassillis Beletsotis.

 "Kami mengirim kapal untuk menyelidik benda milik pesawat Mesir."   

Egypt Air 804 jatuh di Laut Mediterania pada Kamis (19/5/2016) dinihari, 19 waktu setempat. Pesawat itu terbang dari Paris menuju Kairo dengan membawa 56 penumpang dan sepuluh awak kabin.

Pihak maskapai dalam keterangannya kepada media mengatakan Airbus A320 dengan nomor penerbangan 804 tersebut hilang dari layar monitor radar pada Kamis dinihari.

 "Pesawat bernomor penerbangan 804 dari Paris ke Kairo jatuh pada pukul 02.45 waktu Mesir."

Menurut Badan Penerbangan Sipil Mesir, posisi terakhir pesawat itu diketahui di atas Laut Mediterania dan terbang di ketinggian 37 ribu kaki.

Temuan petugas keamanan laut Yunani itu datang setelah Kementerian Perhubungan Udara Mesir membuat pernyataan bahwa mereka tidak mengesampingkan dugaan serangan teroris terhadap EgyptAir 804.

"Saya tidak ingin berspekulasi atau berasumsi," tutur Sherif Fathy kepada wartawan saat jumpa pers.

Dia mengatakan terlalu dini menyimpulkan bahwa insiden ini akibat serangan teroris atau kesalahan teknis.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper