Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KPK Telisik Dugaan Keterlibatan Anak Aguan dalam Suap Proyek Reklamasi

Penyidik KPK kembali menelisik dugaan keterlibatan Komisaris Agung Sedayu Grup Richard Halim Kusuma dalam dugaan suap pembahasan raperda Zonasi Wilayah Khusus dan Pulau-Pulau Kecil serta raperda Tata Ruang Kawasan Strategis Jakarta Utara.
Direktur Utama Agung Sedayu Group Richard Halim Kusuma (tengah) /Antara
Direktur Utama Agung Sedayu Group Richard Halim Kusuma (tengah) /Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Penyidik KPK kembali menelisik dugaan keterlibatan Komisaris Agung Sedayu Grup Richard Halim Kusuma dalam dugaan suap pembahasan raperda Zonasi Wilayah Khusus dan Pulau-pulau Kecil serta raperda Tata Ruang Kawasan Strategis Jakarta Utara.

Richard sudah diperiksa sebanyak tiga kali. Kali ini, dia diperiksa sebagai saksi untuk karyawan PT Agung Podomoro Land Tbk., Trinanda Prihantoro.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati Iskak mengatakan, pemeriksaan Richard untuk mengonfirmasi pertemuannya dengan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Tbk., Ariesman Widjaja dan mantan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi.

“Pemeriksaan terhadap Richard masih soal raperda. Selain itu juga dikonfirmasi tentang pertemuan antara dia dengan Ariesman dan Sanusi,” katanya, Rabu (11/5/2016).

Seperti diketahui, Ariesman dan Sanusi sudah ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka kasus suap itu. Sanusi ditangkap terlebih dahulu di sebuah pusat perbelanjaan di Kawasan Jakarta Selatan, sedangkan Ariesman menyusul kemudian, dia sempat kabur, sebelum akhirnya menyerahkan diri ke penyidik lembaga antirasuah.

Richard sendiri keluar dari gedung KPK sekitar pukul 17.10 WIB. Dia datang dikawal oleh penasehat hukum Grup Agung Sedayu Kresna Wasedanto dan sejumlah pengawal pribadinya. Richard tak memberi komentar saat ditanya soal pertemuan tersebut. Dikawal sejumlah pria berbadan tegap, dia langsung memasuki mobil warna putihnya.

Terkait hal itu, Yuyuk juga tak menyangkal bahwa penyidik sedang mencari bukti dugaan keterlibatan Richard dalam kasus suap pembahasan raperda itu. Hanya saja dia belum menjelaskan secara terperinci soal peran putra dari Aguan itu. “Pemeriksaan itu kan dilakukan untuk mengonfirmasi dugaan-dugaan itu," ucap Yuyuk lagi.

Sebelumnya Yuyuk mengatakan pemeriksaan terhadap Richard untuk menelisik benang merah antara Agung Podomoro Land (APLN) dengan Agung Sedayu Group. Terkait hal itu, KPK sudah memeriksa sejumlah pejabat lainnya termasuk Sugianto Kusuma alias Aguan dan Nono Sampono.

KPK memaparkan mereka sedang membuka penyelidikan baru terkait kasus itu. Besar kemungkinan, kata KPK waktu itu, penyelidikan baru tersebut dilakukan untuk mencari pengembang lain diluar APLN. Sejauh ini KPK intensif memeriksa sejumlah pejabat dari Agung Sedayu Grup.

Adapun, kemarin KPK juga memeriksa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Ahok, sapaan akrab Basuki, diperiksa soal nilai kontribusi, perizinan, dan raperda tersebut. Hanya saja, Ahok tak banyak komentar. Dia hanya mengatakan pemeriksaannya kala itu untuk memenuhi berkas ketiga tersangka.

Saat ditemui, pihak Agung Sedayu Grup tidak memberikan komentar terkait dugaan pertemuan Richard dengan Ariesman dan Sanusi. Penasehat Hukum perusahaan tersebut Kresna Wasedanto hanya mengatakan, mereka akan bicara jika sudah diperlukan.

Di bagian lainnya, tersangka Mohamad Sanusi angkat bicara soal asal usul uang US$10.000. Menurut dia uang tersebut bukan berasal dari suap yang diterima dari Presdir APLN, Ariesman Widjaja. Uang itu, kata dia, berasal dari bisnis propertinya. “Itu bisnis saya properti, Thamrin City,” tandas dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper