Kabar24.com, JAKARTA - Tersangka pembunuhan disertai mutilasi di Cikupa, Tangerang, Banten, Kusmayadi alias Agus bin Dulgani mengakui semua perbuatannya kepada polisi.
Pria beranak satu itu dicokok polisi di Surabaya tanpa perlawanan pada Rabu (20/4/2016).
Menurut Kepala Sub Direktorat II Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Herry Heryawan, sebelum kejadian Agus dan Nuri, 30, sering terlibat adu mulut.
“Pada Minggu (10/4/2016), Agus dan Nuri kembali terlibat pertengkaran hebat,” kata Herry kepada Tempo hari ini, Kamis (21/4/2016).
Berdasarkan pengakuan Agus, kata Herry, karena marah Nuri dibanting kemudian dipiting lehernya selama 30 menit. Akhirnya korban pun meregang nyawa. Tak puas melihat kekasihnya tewas, Agus mengambil golok yang berada di bawah televisi di kamar kontrakannya dan memotong lengan kanan dan kiri Nuri sebatas bahu.
Untuk melenyapkan barang bukti, Agus lantas meminta bantuan rekannya, Erik, untuk membuang potongan tangan Nuri ke tempat sampah Tempat Pembuangan Sampah Bugel, Tiga Raksa. Esok harinya, Agus giliran memotong kaki perempuan yang sudah tak bernyawa itu.
Selanjutnya, pada Rabu (13/4/2016), Agus kabur dengan membuang potongan kaki korban ke sungai Surya Toto, yang terletak sekitar 500 meter dari Pasar Tiga Raksa, Tangerang.
Bau Busuk
Sisa tubuh Nuri ditemukan warga setelah mereka mencium adanya bau busuk dari dalam kontrakan Agus. Mereka melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cikupa, Tangerang.
Setelah sepekan dalam pencarian, Rabu kemarin Agus ditangkap oleh Tim Penyidik Gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Tangerang, dan Polsek Cikupa, di rumah makan Padang Salero Bundo, Jalan Masrip, Karang Pilang, Surabaya. Agus masih menjalani pemeriksaan intensif. Rencananya, hari ini Agus akan dibawa ke Jakarta dengan menggunakan pesawat Garuda, pada pukul 12.30 WIB.