Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gara-Gara Kasus Penipuan, Pejabat Taiwan Kunjungi China

Pejabat Taiwan akan melakukan perjalanan ke Taiwan yang merupakan rival diplomatiknya pada Rabu (20/4/2016) untuk mendiskusikan dua kasus penipuan yang mengakibatkan 45 warga Taiwan dideportasi ke China dari Kenya dan membuat Taipei marah.
Pengunjuk rasa pro-Taiwan dan pro-China mengibarkan bendera di luar gedung parlemen Hong Kong, (17/6/2015)./Reuters-Bobby Yip
Pengunjuk rasa pro-Taiwan dan pro-China mengibarkan bendera di luar gedung parlemen Hong Kong, (17/6/2015)./Reuters-Bobby Yip

Kabar24.com, TAIPEI - Kasus penipuan memaksa Taiwan mengirimkan pejabatnya untuk berkunjung ke China.

Pejabat Taiwan tersebut akan mengunjungi China pada Rabu (20/4/2016) untuk mendiskusikan dua kasus penipuan yang mengakibatkan 45 warga Taiwan dideportasi ke China dari Kenya. Insiden deportasi ke China itu sendiri telah memancing kemarahan Taipei.

Para pejabat tersebut berharap bisa menemukan jalan untuk melaksanakan investigasi bersama atas kedua kasus penipuan yang berlangsung di negara ketiga, Kenya.

Kementerian Kehakiman Taiwan juga berharap pihaknya bisa bisa mengunjungi para warga negaranya yang ditahan

Taiwan gempar setelah Kenya secara paksa mendeportasi 45 warga negaranya ke China.

China menganggap Taiwan sebagai provinsi yang suka melawan dan Kenya mengatakan ke 45 orang tersebut dideportasi ke tempat asal mereka.

Kenya tidak memiliki hubungan bilateral resmi dengan Taiwan dan menganggap pulau tersebut merupakan bagian dari China.

Pada akhir pekan, China mengecam Taiwan karena membebaskan 20 tersangka warganegaranya yang dipulangkan dari Malaysia ke negara tersebut terkait kasus penipuan yang lain namun  juga berkaitan dengan China.

Taiwan mengatakan pihaknya tidak memiliki bukti untuk menahan mereka.

Departemen Keamanan Publik China pekan lalu mengatakan bahwa Taiwan telah banyak terlibat dalam penipuan di bidang telekomunikasi yang terkait dengan China dan telah menyebabkan kerugian yang tidak sedikit.

“Para kriminal Taiwan menipu dengan mengatakan bahwa mereka adalah perwakilan aparat penegak hukum guna memeras uang dari orang-orang di daratan China melalui panggilan telepon,” ujar Departemen tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper