Kabar24.com, TAIPEI - Kasus penipuan memaksa Taiwan mengirimkan pejabatnya untuk berkunjung ke China.
Pejabat Taiwan tersebut akan mengunjungi China pada Rabu (20/4/2016) untuk mendiskusikan dua kasus penipuan yang mengakibatkan 45 warga Taiwan dideportasi ke China dari Kenya. Insiden deportasi ke China itu sendiri telah memancing kemarahan Taipei.
Para pejabat tersebut berharap bisa menemukan jalan untuk melaksanakan investigasi bersama atas kedua kasus penipuan yang berlangsung di negara ketiga, Kenya.
Kementerian Kehakiman Taiwan juga berharap pihaknya bisa bisa mengunjungi para warga negaranya yang ditahan
Taiwan gempar setelah Kenya secara paksa mendeportasi 45 warga negaranya ke China.
China menganggap Taiwan sebagai provinsi yang suka melawan dan Kenya mengatakan ke 45 orang tersebut dideportasi ke tempat asal mereka.
Kenya tidak memiliki hubungan bilateral resmi dengan Taiwan dan menganggap pulau tersebut merupakan bagian dari China.
Pada akhir pekan, China mengecam Taiwan karena membebaskan 20 tersangka warganegaranya yang dipulangkan dari Malaysia ke negara tersebut terkait kasus penipuan yang lain namun juga berkaitan dengan China.
Taiwan mengatakan pihaknya tidak memiliki bukti untuk menahan mereka.
Departemen Keamanan Publik China pekan lalu mengatakan bahwa Taiwan telah banyak terlibat dalam penipuan di bidang telekomunikasi yang terkait dengan China dan telah menyebabkan kerugian yang tidak sedikit.
“Para kriminal Taiwan menipu dengan mengatakan bahwa mereka adalah perwakilan aparat penegak hukum guna memeras uang dari orang-orang di daratan China melalui panggilan telepon,” ujar Departemen tersebut.