Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PANAMA PAPERS: Pengamat, Ketua BPK Bisa Dijerat dengan Cara Ini

Pengamat perpajakan, Yustinus Prastowo, membeberkan cara untuk menjerat Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Azis yang namanya tercantum dalam dokumen milik firma hukum asal Panama, Mossack Fonseca, yang dikenal dengan nama The Panama Papers.
Ketua BPK Harry Azhar Azis. /jibi
Ketua BPK Harry Azhar Azis. /jibi

Kabar24.com, JAKARTA - Pengamat perpajakan, Yustinus Prastowo, membeberkan cara untuk menjerat Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Azis yang namanya tercantum dalam dokumen milik firma hukum asal Panama, Mossack Fonseca, yang dikenal dengan nama The Panama Papers.

Harry dapat dijerat dengan undang-undang perpajakan terkait dengan surat pemberitahuan (SPT) pajak.

"Saya yakin SPT pajak terkait perusahaannya di Panama Papers tidak dilaporkan," kata Yustinus, saat mengisi diskusi yang diselenggarakan Tempo pada Kamis (14/4/2016).

Padahal, wajib pajak diharuskan melaporkan seluruh asetnya baik yang ada di dalam maupun luar negeri.

Harry dapat dijerat dengan undang-undang tindak pidana, karena berbohong dalam melaporkan kekayaannya. Dalam undang-undang juga dapat menjerat wajib pajak yang tidak lengkap melaporkan kekayaannya.

"Itu pintu masuk pertama (untuk menjerat Harry)," kata dia.

Apalagi Harry adalah seorang pejabat publik yang harusnya melaporkan harta kekayaan dengan benar.

"Sebaiknya Harry mundur dari jabatannya."

Harry tidak akan bisa mengelak meskipun dia menyangkal telah melaporkan seluruh harta kekayaannya ke negara. Apalagi saat ini dia juga telah mengaku memiliki perusahaan di dokumen Panama Papers.

Berbohong

Walaupun aset di perusahaan Harry sedikit, kata Yustinus, tapi Harry tetap bisa dijerat karena telah berbohong.

Akhir-akhir ini Harry santer diperbincangkan publik setelah Tempo menemukan namanya di daftar orang yang masuk Panama Papers.

 "Apakah (masuk) Panama Papers itu salah? Saya bersalah? Saya tidak bersalah. Yang menuntut orang tidak bersalah mundur itu yang salah," kata Harry dengan nada tinggi.

Harry terlihat makin marah saat ditanya alasannya tidak melaporkan perusahaan yang bernama Sheng Yue International Limited itu ke dalam laporan harta kekayaan penyelenggara negara.

 "Tidak ada transaksi, nol. Apa saya laporkan harta nol saya ke LHKPN?" ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper