Kabar24.com, JAKARTA— Fiji memberlakukan jam malam nasional pada Kamis (7/4/2016) seiring dengan pengkajian kerusakan oleh pejabat akibat angin siklon kategori tiga yang melintas ke arat selatan dari negara kepualauan di pasifik selatan tersebut sepanjang malam, dua bulan setelah terjadinya serangan siklon yang lebih besar yang menyebebkan kerusakan parah.
Selama masyarakat diimbau untuk tetap berada di dalam ruangan, pelayanan bantuan darurat dan penting dikerahkan ke seluruh negeri untuk mengkaji tingkat kerusakan yang diakibatkan hujan deras dan banjir yang dibawa oleh Siklon Zena, kategori ketiga badai tropis dengan kecepatan angin rata-rata 120 kilometer per jam.
Pada Februari lalu, badai kategori lima Siklon Winston, salah satu badai terkuat yang tercatat di belahan bumi selatan menewaskan 42 orang dan meratakan pemukiman disekitarnya. Perdana Menteri Frank Bainimarama mengatakan Fiji akan memerlukan waktu sekitar setahun untuk bisa pulih dari dampak badai tersebut.
“Dengan banyaknya jumlah rumah yang rusak, banyak orang kembali ke tempat penampungan seiring dengan mendekatnya Badai Zena. Sebanyak 80 pusat evakuasi dibuka dan ribuan orang datang untuk berlindung,” Ujar Departemen Kemanusiaan PBB seperti dikutip dari Reuters, Kamis (7/4/2016).
Para pejabat juga mengkhawatirkan pulau-pulau terluar di kepualauan tersebut yang terdampak badai Winston. Sementara itu badan bantuan sedang mempersiakan bantuan kesehatan.,
“Ketika banjir terjadi, berbagai penyakit seperti diare, infeksi mata, dan penyebaran penyakit melalu nyamuk seperti demam berdarah dan virus Zika akan meningkat,” Perwakilan Unicef, Badan PBB yang menaungi anak-anak, untuk Fiji Alice Cemnets mengatakan.
Badai dengan kekuatan lebih kecil ,kategori 2, saat ini sedang bergerak menuju Tonga.