Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintahmencatat, sekolah-sekolah peserta yang melaksanakan Ujian Nasional (UN) Berbasis Komputer atau UNBK tahun ini meningkat 900% dibandingkan tahun lalu.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengungkapkan, tahun lalu hanya sekitar 500 sekolah yang melaksanakan UNBK, tetapi tahun ini meningkat menjadi 4.400 sekolah.
Anies mengatakan, UN akan dimulai pada Senin (4/4/2016) mendatang akan lebih menekankan pada kejujuran, bukan lagi kelulusan. Pasalnya, sejak 2015 lalu, UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan, melainkan sekolah melalui Ujian Sekolah.
Sementara itu, pelaksanaan ujian melalui sistem komputer terbukti mampu menekan tingkat kecurangan pelaksanaan ujian.
“Dari data Indeks Integritas UN tahun lalu, sekolah yang melaksanakan UNBK, tingkat kecurangan nol, atau indeks integritas UN-nya 100%,” katanya seperti dikutip dari laman resmi Kemendikbud, Jumat (1/4/2016).
Provinsi dengan tingkat partisipasi terbesar UNBK adalah Yogyakarta. Sementara itu, Propinsi Papua dan propinsi baru Kalimantan Utara (Kaltara) juga masuk dalam daerah yang dengan tingkat partisipasi UNBK tinggi: Papua 10% dan Kaltara 20%.
“Bahkan di Surabaya, pada UN 2016 seluruh sekolah melaksanakan UNBK,” kata Anies Baswedan, yang berencana meninjau pelaksanaan UNBK di Surabaya pada UN hari pertama, 4 April 2016.
Secara nasional, siswa yang mengikuti UNBK juga mengalami peningkatan drastis. Tahun lalu, siswa peserta UNBK baru mencapai 170.000 siswa tahun lalu, tetapi tahun 2016 ini sudah mencapai 921.000 siswa.
Rinciannya, sekitar 156.171 siswa SMP dan MTs, serta sekitar 267.230 siswa SMA dan MA di seluruh Indonesia, sedangkan untuk SMK sekitar 498,177 siswa.
UNBK tahun 2016 ini untuk setiap jenjang sekolah kurang lebih 1.010 SMP dan MTs, lalu 1.297 SMA dan MA, serta 2103 SMK di seluruh Indonesia.
Pada penyelenggaraan tahun kedua ini, UNBK masih menggunakan sistem semi-online, yaitu soal dikirim dari server pusat secara online melalui jaringan (sinkronisasi) ke server lokal (sekolah), kemudian ujian siswa dilayani oleh server lokal (sekolah) secara offline.
Selanjutnya hasil ujian dikirim kembali dari server lokal (sekolah) ke server pusat secara online (upload).
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud Nizam mengatakan bahwa dalam pelaksanaan UNBK, Kemendikbud melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, di antaranya perguruan tinggi seperti ITS, UI, UGM, ITB serta BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) untuk teknologi dan pengamanannya.
“Kemendikbud juga bekerjasama dengan Kemenkominfo untuk pengamanan cyber-nya, serta perusahaan telekomunikasi untuk keamanan koneksi saat sinkronisasi data,” ujarnya.