Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pejabat Minta Akomodasi, Dana Kemenlu Dikuras Pejabat?

Wakil ketua komisi I dari fraksi PDIP, TB Hasanudin, mengaku kecewa dengan beredarnya surat yaang mengatasnamakan Kementerian PAN/ARB, dan juga melibatkan nama Yudy Chrisnadi yang meminta KBRI Australia untuk memberi fasilitas saat berlibur.
Surat anggota DPR dari Faksi Gerinda Rachel Maryam ke Dubes Indonesia untuk Prancis yang meminta difasilitasi saat berkunjung ke Paris/Bisnis.com-Dewi ZA
Surat anggota DPR dari Faksi Gerinda Rachel Maryam ke Dubes Indonesia untuk Prancis yang meminta difasilitasi saat berkunjung ke Paris/Bisnis.com-Dewi ZA

Kabar24.com, JAKARTA - Wakil ketua komisi I dari fraksi PDIP, TB Hasanudin, mengaku kecewa dengan beredarnya surat yaang mengatasnamakan Kementerian PAN/ARB, dan juga melibatkan nama Yudy Chrisnadi yang meminta KBRI Australia untuk memberi fasilitas saat berlibur.

Politisi PDIP itu mengatakan, saat ini seluruh KBRI telah mengelola anggaran berbasis kinerja. 

Dia juga menuturkan, saat ini menurut laporan BPK tidak ada permasalahan mengenai anggaran dan tidak diketemukan permasalahan pada semua KBRI.

“Situasi ini harus dipertahankan, jangan lalu muncul kebiasaan buruk para pejabat tinggi membuat nota-nota untuk memfasilitasi diluar tanggung jawabnya, bahkan untuk berlibur,” tegasnya, Jumat(1/4/2016).

Terkait surat yang beredar, anggota Komisi I DPR itu mengaku, heran dengan penuturan dari sesmen kementerian yang mengatakan bahwa pengiriman surat tersebut tanpa sepengetahuan Menteri PAN/ARB.

“Itu jawaban yang kurang profesional bagi seorang eselon I,” tandasnya.

Tak Perlu Layani

TB Hasanudin mengimbau, agar para KBRI tidak perlu melayani hal-hal yang tidak berkaitan dengan kinerjanya.

“Seharusnya KBRI menolak permintaan itu. Sanksinya kalau KBRI menggunakan anggaran untuk hal diluar tugasnya maka itu termasuk pelanggaran penggunaan anggaran,” jelas politisi dari partai berlambang banteng itu.

Tak lama usai beredar surat yangn melibatkan Kementerian PAN/ARB, kasus serupa juga muncul dari anggota Komisi I Fraksi Partai Gerindra, Rachel Maryam.

Dalam surat yang beredar, Rachel meminta agar KBRI Prancis memberi bantuan penjemputan di bandara, serta transportasi lokal selama di Paris.

Saat dikonfirmasi, pihak yang bersangkutan hingga saat ini tidak dapat dihubungi untuk memberikan tanggapan ataupun klarifikasi.

Terkait surat Rachel yang beredar, Sufmi Dasco Ahmad yang juga merupakan politisi Gerindra mengatakan, bahwa saat itu Rachel hanya meminta bantuan untuk menyewa kendaraan.

“Setahu saya, sarana yang diminta itu bantuan mencarikan rental kendaraan yang nantinya dibayar sendiri,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Jumat (1/4/2016).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper