Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Warga Asing Bersama Mujahidin Indonesia Timur Santoso

Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Polisi Rudy Sufahriadi memastikan tersisa dua orang warga negara asing asal suku Uighur Provinsi Xinjiang, Tiongkok yang bergabung dengan kelompok radikal Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso.
Anggota kepolisian bersenjata berjaga di depan Ruang Forensik setelah ambulans membawa dua jenazah terduga teroris yang ditembak mati di Rumah Sakit Bhayangkara Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (15/3)./Antara-Basri Marzuki
Anggota kepolisian bersenjata berjaga di depan Ruang Forensik setelah ambulans membawa dua jenazah terduga teroris yang ditembak mati di Rumah Sakit Bhayangkara Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (15/3)./Antara-Basri Marzuki

Bisnis.com, PALU -  Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Polisi Rudy Sufahriadi memastikan tersisa dua orang warga negara asing asal suku Uighur Provinsi Xinjiang, Tiongkok yang bergabung dengan kelompok radikal Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso.

"Dari enam warga Uighur yang ikut bersama Santoso, kami pastikan tinggal dua orang yang tersisa," katanya kepada sejumlah wartawan di Palu, Rabu (23/3/2016).

Kapolda menjelaskan dua warga Uighur sudah dipastikan tewas yakni Farouk alias Magalasi dan Nuretin alias Abdul.

Kemudian satu orang lainnya, yakni pria yang ditemukan membusuk dengan kepala bagian atas berlubang dan di bagian pinggang ada bekas luka tembak dan kaki luka robek.

Jenazah ditemukan di pinggir sungai Desa Torire Desa Lelo, Poso. Jenazah dengan tinggi badan 180 cm ditemukan menggunakan jam tangan merek Casio.

Selanjutnya suku Uighur lainnya yakni Joko alias Turang Ismail yang tewas bersama Tiger alias Anto alias Ishak berasal dari Bima, pascakontak senjata dengan aparat gabungan TNI dan Polri, Selasa (22/3) kemarin.

Sebelumnya Kapolda juga menjelaskan bahwa pihaknya sedang menelusuri jalur masuk yang dilalui suku Uighur untuk bergabung dengan kelompok Santoso.

Kata dia, WNA Uighur yang bergabung dengan kelompok Santoso itu dari Xinjiang menuju Bangkok, ke Malaysia lalu ke Riau. Selanjutnya menuju puncak di Jawa Barat (Jabar) dan terbang ke Makassar, kemudian menuju Palu dan Poso melalui jalur darat.

"Di puncak, ada orang yang menjemput lalu dibawa ke Makassar lalu ke Sulawesi Tengah. Itu keterangan dari orang yang tertangkap di Parigi Moutong. Ini tidak jauh berbeda dengan orang asing yang masih berada di gunung," kata mantan Kapolres Poso itu.

Dia menyatakan, masuknya orang asing tak lepas dari kecanggihan komunikasi internet. Teknologi ini dimanfaatkan oleh Santoso untuk mengajak siapapun untuk bergabung.

"Yang mau berjihad, ayo bergabung bersama kami di sini," kata Rudy menirukan pernyataan Santoso yang diunggah di internet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper