Kabar24.com, JAKARTA - Cara Pemerintah Jerman menangani ketidakseimbangan antara laju pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor dengan keterbatasan infrastruktur jalan, bisa jadi inspirasi bagi para pemangku kepentingan di Tanah Air.
Apa yang dilakukan Pemerintah Jerman ini, setidaknya menunjukkan betapa pentingnya keselamatan berlalu lintas bagi rakyatnya.
Kisahnya begini. Di hari kerja seperti biasanya, ratusan truk berat tiba di Chempark Leverkuse, sebuah komplek industri kilang yang mengapit sungai Rhine di Jerman Barat, dan harus melalui jalan memutar yang panjang selama dua tahun terakhir ini akibat runtuhnya jembatan Autobahn.
Di desain di awal tahun 1960-an untuk mengakomodasi 40 ribu kendaraan setiap harinya, jembatan yang membentang di atas sungai Rhine ini sudah hampir tidak mampu menahan beban saat ini setelah ratusan retakan ditemukan.
Pemerintah Jerman pun memutuskan untuk menutup jembatan bagi truk dan mengurangi batas kecepatan 60 km per jam.
"Ini membuat stres para pekerja kami dan mengganggu seluruh perusahaan yang terlibat," ungkap Ernst Grigat, yang bertindak sebagai pengawas Chempark dan dua situs serupa terdekat untuk sebuah perusahaan manajemen properti, Currenta.
"Ini juga penghalang pertumbuhan ekonomi kita, yang membutuhkan infrastruktur yang baik," tambahnya.
Saat ini peringkat Jerman anjlok ke posisi 7 dalam rangking infrastruktur dari 140 negara menurut World Economic Forum untuk ketiga kalinya pada tahun 2013.
Sebanyak 15% dari 70 ribu jembatan di Jerman dianggap dalam situasi 'kritis' menurut German Institute of Urban Affairs.
Dengan kondisi jalan yang memburuk, jumlah kemacetan lalu lintas melonjak 20% pada tahun lalu menjadi 568 ribu serta pemerintah dinilai kekurangan dana sistem tersebut setidaknya 10 miliar euro atau US$11,3 miliar per tahunnya, seperti yang diungkapkan oleh Marcel Fratzscher, President of DIW Institute for Economic Research di Berlin.
"Para perusahaan menyatakan bahwa infrastruktur buruk membuat Jerman menjadi kurang menarik untuk berinvestasi," ungkap Fratscher.
Untuk itu, Menteri Transportasi Jerman Alexander Dobrindt menyatakan bahwa bulan ini pemerintah akan mengalokasikan dana 264,5 miliar euro untuk pembangunan jalan, rel kereta api, dan jalur air hingga tahun 2030 mendatang sekaligus menjaga dan merawat infrastruktur yang ada saat ini.
Meskipun demikian, bukanlah hal mudah untuk mendapatkan anggaran tersebut. Saat ini, Kanselir jerman Angela Merkel tengah berupaya untuk menyeimbangkan anggaran dan terus menutup defisit belanja infrastruktur.
Saat ini Jerman, memang tengah menghadapi pengeluaran miliaran euro yang tak terduga guna mengatasi jutaan pengungsi yang tiba tahun lalu.
Kiat Jerman Kurangi Kepadatan Lalu Lintas di Jembatan
Didesain pada awal tahun 1960-an untuk mengakomodasi 40 ribu kendaraan setiap harinya, jembatan yang membentang di atas sungai Rhine ini sudah hampir tidak mampu menahan beban saat ini setelah ratusan retakan ditemukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

1 menit yang lalu