Kabar24.com, BRUSSELS – Selain terjadi di Bandara Brussels, serangan bom bunuh diri juga menghantam stasiun kereta bawah tanah di sekitar kota yang dikenal sebagai markas Uni Eropa tersebut.
Dua ledakan pada Selasa (22/3/2016) pagi dan menewaskan 13 orang yang digambarkan reporter VRT Belgia sebagai serangan bunuh diri itu berlangsung dalam selang waktu tak lama.
Akibat ledakan yang diduga sebagai serangan bom bunuh diri tersebut, Brussels berada dalam kondisi siaga tinggi dan warga diminta tidak meninggalkan tempat tinggalnya.
Belga, kantor berita resmi Belgia, menyebutkan sebelum ledakan terdengar suara tembakan dan ada teriakan dalam bahasa Arab.
Sementara itu, foto di media sosial menunjukkan asap yang mengepul dari gedung bandara melalui jendela yang berantakan.
Ada juga foto para penumpang yang berlarian menyelamatkan diri, beberapa di antaranya masih menenteng tas.
Seluruh transportasi publik di Brussels seketika menghentikan layanan, hal itu mirip dengan kejadian setelah serangan di stasiun metro Inggris pada tahun 2005.
Pusat penanganan krisis Belgia memperingatkan seluruh warga untuk tidak meninggalkan tempat di mana mereka sedang berada.
Ledakan di bandara dan stasiun metro terjadi 4 hari setelah penangkapan tersangka yang terlibat bom Paris pada November 2015.
Seperti diketahui, ledakan bom Paris telah menewaskan 130 orang korban.