Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Hukum Mesir, Ahmed al-Zind dipecat gara-gara menyatakan dirinya akan memenjarakan Nabi Muhammad seandainya rasul tersebut melanggar hukum.
Pernyataan itu disampaikan Zind dalam sebuah wawancara televisi pada akhir pekan lalu. Keesokan harinya dia langsung meminta maaf kepada masyarakat Mesir, seraya berujar, “Tuhan, ampuni saya.”
Pemecatan ini dilakukan oleh Perdana Menteri Mesir, Sherif Ismail melalui sebuah dekrit untuk melepas jabatan Ahmed al-Zind, menurut pernyataan resmi pemerintah sebagaimana dikutip BBC.co.uk, Senin (14/3/2016). Hingga saat ini belum jelas siapa yang akan menggantikan posisi Zind yang selama ini dinilai keras mengkritik kelompok Ikhwanul Muslimin.
Perhimpunan hakim Mesir mengeluarkan pernyataan menentang pemecatan Zind. Menurut ketuanya, Abdallah Fath, apa yang disampaikan Zind adalah ‘selip lidah’ yang bisa terjadi pada siapapun.
“Kami menyesalkan bahwa orang yang berjuang untuk Mesir, bangsa dan tata hukumnya, harus dihukum seperti ini,” menurut pernyataan tersebut.
Selain menentang Ikhwanul Muslimin, Zind juga kerap mengkritik gerakan yang menjatuhkan pemimpin Mesir Hosni Mubarak dari tampuk kekuasaan pada 2011.
Pendahulu Zind dipaksa mundur Mei tahun lalu karena mengatakan bahwa anak seorang pemungut sampah tak pantas menjadis seorang hakim. Pengadilan Mesir telah membebaskan para pejabat dari era Hosni Mubarak, sementara aktivis-aktivis liberal dan Islamis dijatuhi hukuman berat.