Kabar24.com, JAKARTA - Dua bom meledak di sebuah pasar yang padat di ibu kota Irak, Baghdad sehingga menewaskan sedikitnya 38 orang dan melukai puluhan lainnya, kemarin.
Kelompok yang menamakan diri Negara Islam Irak dan suriah (ISIS) mengaku melaksanakan serangan di kawasan Sadr City itu. Mayoritas wargan wilayah itu merupakan pemeluk Syiah.
Tempat serangan bom terlihat penuh dengan genangan darah, sandal, sepatu, dan telepon genggam milik para korban. ISIS kembali menyatakan akan terus melakukan serangan dengan sasaran umat Syiah.
Dalam beberapa serangannya, kelompok militan ini sengaja menggunakan bom ganda untuk mencapai jumlah korban jiwa yang besar. Bom kedua diledakkan ketika orang-orang sedang panik melarikan diri atau membantu korban maupun saat bantuan darurat tiba.
Sebelumnya, pada hari yang sama, pembom bunuh diri ISIS dan sekelompok pria bersenjata melakukan serangan di Abu Ghraib, di pinggiran ibu kota Teheran. Akibat serangan itu, sebanyak 13 tentara serta polisi tewas sebagaimana dikutip BBC.co.uk, Senin (29/2/2016).
Kelompok militan ini kehilangan kekuasaan atas beberapa wilayan di Irak yang sebelumnya mereka kendalikan karena serangan pasukan Irak dan Kurdi. Serangan itu mendapat bantuan dari serangan udara koalisi pimpinan Amerika Serikat.
Para pejabat Irak mengatakan sedang menyiapkan serangan untuk merebut kembali kota Mosul, yang merupakan kota terbesar di Irak utara yang masih dikuasai ISIS. ()