Kabar24.com, PONTIANAK - “Mereka Baik, mereka mengerti, mereka pasrah. Maafkan papa ya, Dik."
Ucapan Petros Bakus, seorang polisi Kepolisian Resor Melawai, Kalimantan Barat, pada Jumat (26/2/2016), dini hari itu mungkin tak akan dilupakan Windri, istrinya.
Kala itu Petros Bakus berdiri di samping ranjang sembari membawa parang yang berlumuran darah.
Berdasarkan cerita Windri kepada penyidik Kepolisian Resor Melawai, Petros yang sudah uring-uringan selama sepekan terakhir, telah memutilasi dua anaknya, Febian, usia 5 tahun, dan Amora, 3 tahun.
Windri mengaku sempat melihat jenazah kedua anaknya di kamar mereka.
Windri kabur. Dia berlari ke rumah Kepala Satuan Intelijen dan Kemanana Brigradr Sukardi, tetangga rumahnya yang berada di asrama Polres Melawi, Kalimantan Barat.
Windri lantas diamankan Sukardi yang segera mengunci rumahnya. Sukardi melihat Petrus keluar rumah menuju persembunyian Windri. Petros kemudian duduk di teras rumah Sukardi.
“Sudah saya bersihkan, Bang,” kata Sukardi.
“Saya menyerahkan diri.”
Suara ribut-ribut dari kejadian ini membuat Kepala Kepolisian Sektor Manukung Ajun Komisaris Sofyan mendatangi lokasi. Sofyan bersama Kasat Intelkam Polres Melawi segera membawa Petros ke Polres Melawi. Windri pun sementara dibawa ke kediaman Kepala Polri Melawi.
Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Brigadir Jenderal Arief Sulistyanto, mengatakan, tengah menuju Kepolisian Resor Melawi, yang diperkirakan memerlukan waktu sekitar tujuh jam perjalanan dari Kota Pontianak, Ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat.
“Saya akan sampaikan langsung kepada istri korban, ucapkan belasungkawa dan proses penanganan kasus ini. Pelaku tengah diperiksa intensif, untuk sementara didalami dulu oleh kepolisian,” kata Arief.