Bisnis.com, SURABAYA - Setiap keluarga di Banyuwangi membuang sampah setidaknya 2 kg per hari, menurut data Dinas Kebersihan dan Pertamanan setempat.
Praktis, tempat pembuangan akhir (TPA) Bulusan di Banyuwangi seluas 1,5 hektare menerima kiriman sampah 600 ton per hari dari 13 kecamatan atau lebih dari separuh jumlah kecamatan di Banyuwangi.
DKP tahun ini menganggarkan pembelian 20 tungku salikun. Incinerator sederhana ini akan di-drop ke sejumlah desa.
Desa-desa yang lain diharapkan bisa membuat tungku sejenis untuk mengurangi dan mengelola sampah secara swadaya.
"Sehari bisa berkurang sampah 0,5 kg saja per keluarga sudah sangat berarti bagi lingkungan," kata Kepala DKP Banyuwangi Arief Setyawan, dikutip dari laman Pemkab Banyuwangi, Minggu (21/2/2016).
Sejak empat tahun terakhir, Pemkab Banyuwangi melaksanakan sejumlah program pengurangan dan pendauran ulang sampah.
Sejumlah sekolah dasar mewajibkan siswanya setiap Minggu membawa sampah dari rumahnya untuk disetorkan ke bank sampah.
Di Banyuwangi juga sudah berdiri komunitas Merdeka dari Sampah.
"Kami juga memiliki event Green dan Recycle Fashion. Sebuah ajang fashion yang menampilkan busana-busana dari bahan daur ulang. Acara itu juga sebagai wadah menampilkan beragam kerajianan dari material sampah dari para ibu-ibu dasa wisma dan anak muda," ujar Arief.
Sementara itu, Hari Peduli Sampah hari ini di Kota Blambangan diperingati dengan aktivitas memungut sampah di sepanjang jalanan kota.
Aktivis penyelamat lingkungan dari Sea-Soldier Banyuwangi, Putri Agustin Purwaningrum menuturkan aksi itu bertujuan memahamkan pentingnya peduli akan sampah dan bagaimana mengelolanya agar tak menjadi bencana.
Kegiatan para relawan ini serentak berlangsung di tiga titik, yakni Pantai Satelit Muncar, Kawasan Gunung Ijen, dan Pantai Boom.
Relawan yang terlibat di Pantai Boom ada 300 peserta, di Muncar 200 orang, dan Ijen 50 orang.
Di kawasan Gunung Ijen, relawan berangkat menyisir sampah dari Paltuding hingga Puncak Ijen.
"Kegiatan ini tak hanya berhenti di sini, tak hanya dilakukan saat peringatan hari peduli sampah, tapi berkelanjutan. Nantinya setiap bulan, komunitas yang tergabung di sini akan rutin melakukan pertemuan dan aksi. Momen ini menjadi starting point bagi kami," ujar Putri.