Kabar24.com, JAKARTA -- Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri telah menangkap terduga terorisyang diduga pendukung kelompok Santoso.
Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Pol. Suharsono mengatakan terduga teroris yang ditangkap di Bekasi, Jumat (22/1/2016), berperan sebagai pendukung logistik Santoso, pimpinan Mujahidin Indonesia Timur di Poso, Sulawesi Tengah.
"Ditangkap saudara R, terlibat pendukung logistik kelompok Santoso," katanya dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (25/1/2016).
Suharsono mengungkapkan hingga kini pihaknya masih menggali keterangan R guna keperluan pengembangan lebih lanjut.
Meskipun ditangkap di Bekasi, R memiliki jaringan dengan kelompok Santoso, di Sulawesi Tengah.
Sebelumnya, selain menetapkan enam tersangka bom Thamrin, Polri juga menjadikan keenamnya tersangka kepemilikan senjata api ilegal.
Dari hasil pemeriksaan Densu 88, keenam tersangka hendak melancarkan aksi teror atau dalam istilah mereka melakukan 'amaliah' serta mendukung Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso di Poso, Sulawesi Tengah.
Walaupun begitu, mereka belum diketahui apakah memiliki kaitan dengan aksi teror di Thamrin.
Sementara, salah satu pelaku berinisial HF ditengarai menerima transfer dana sebesar Rp1 miliar melalui beberapa kali pengiriman dari Bahrumsyah, warga negara Indonesia yang menjadi anggota ISIS di Suriah.
Adapun keenam tersangka itu yakni HF alias FS alias JT alias AJ, S alias G alias P alias A, SF alias Cu alias Ce, Bu alias AM, W, dan F.