Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo geram atas isu munculnya jual beli lapak atau kios di lokasi sementara Pasar Johar di belakang Masjid Agung Jawa Tengah.

Ganjar mengingatkan agar pedagang tidak ada yang mencari kesempatan dalam kesempitan di tengah penderitaan rakyat karena itu perbuatan dzalim.

“Bahwa saya manusia, anda manusia, tidak ada yang sempurna. Tidak ada yang sempurna. Jangan cari negatifnya. Tapi mari kita cari satu harapan baru bagaimana kita bangkit, mencari rezeki lagi dan pemerintah memberi fasilitas agar bisa membantu Bapak/ Ibu,” tuturnya disela-sela Peresmian Sementara Pasar Johar, Rabu (20/1/2016).

Pihaknya akan memantau bantuan yang diberikan dengan ketat. Termasuk, bantuan modal yang disalurkan oleh Bank Pembangunan Daerah Jateng. Ganjar membeberkan, dari bantuan Rp11 miliar yang disediakan, baru disalurkan sebesar Rp1,93 miliar. Artinya, serapannya masih sangat rendah.

“Serapan per 15 Juli 2015, cuma 337 orang. Itu anggaran Rp789 juta. Tahap dua ini dibagi, baru 485 pedagang, sebesar Rp1,149 miliar. Sisanya masih banyak. Tolong pedagang yang mengkoordinasikan teman-teman pedagang. Kalau datanya sudah ada, besok pagi saya cairkan agar bisa segera digunakan,” pintanya.

Pada peresmian lapak sementara Pasar Johar, BPD Jateng menyerahkan bantuan modal tahap kedua sebesar Rp1,149 miliar. Bantuan diserahkan secara simbolis kepada perwakilan kelompok pedagang.

Pj Wali Kota Semarang Tavip Supriyanto menegaskan tidak ada jual beli lapak sementara Pasar Johar seperti isu yang beredar akhir-akhir ini. Jika ada temuan dan bukti jual beli lapak, Tavip meminta agar pedagang langsung melapor kepadanya.

“Jika Dinas Pasar ada yang jual beli lapak, silahkan Bapak/ Ibu (pedagang) membawa data lengkap, bawa ke tempat saya. Kalau terbukti, akan saya tindak tegas staf yang bermain-main jual beli lapak. Saya mohon jangan bicara tanpa data yang lengkap,” tandas Tavip.

Dalam menyediakan lapak pasar darurat, pihaknya sudah membuat registrasi ulang. Register dilakukan dengan sistem komputerisasi. “Jadi jangan khawatir. Kalau ada yang main jual beli lapak, laporkan langsung,” imbaunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khamdi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper