Kabar24.com, JAKARTA -- Hasil karya ilmiah saat ini sedang digalakkan di beberapa perguruan tinggi. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan jumlah publikasi di Indonesia.
Salah satu Perguruan Tinggi yang menggalakkan penulisan karya ilmiah tersebut yakni Universitas Sebelas Maret (UNS). Rektor UNS, Ravik Karsidi menyatakan, tidak semua orang bisa diberikan otak yang cerdas. Sehingga kita bisa menggunakan kemampuan tersebut untuk menulis sebuah paper.
"Makna hidup adalah mengemban kepercayaan Allah. Salah satu amanah kita diberi kelebihan, tidak banyak orang yang diberikan brain seperti kita,” ungkapnya seperti dilansir dari laman UNS, Selasa (29/12/2015).
Salah satu Profesor dari Universiti Teknologi Malaysia, Prof Amran Md. Rasli juga menyatakan, dalam publikasi ilmiah perlu memanfaatkan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Mencapai KPI Target Publikasi Ilmiah Terindeks Scopus dengan Memanfaatkan Struktural dan Sumber Daya,” ujarnya.
Dalam penulisan karya ilmiah, ada baiknya kita juga bisa megajak banyak orang untuk ikut berkontribusi melalui tulisan ilmiahnya.
“Ajaklah kawan, jangan menulis sendiri,” imbuhnya.
Sementara itu, salah satu perwakilan dari Intitute Teknologi Bandung (ITB), Prof Dr Suwarno menyatakan, perlu adanya revitalisasi laboratorium serta kolaborasi internasioal baik dari kampus maupun peran dari LPPM.
"Hal-hal yang menyangkut peningkatan publikasi internasioal antara lain mendefinisikan keilmua utama, terkait SDM, lalu revitalisasi laboratorium serta penelitian terkait dengan peran LPPM, kolaborasi pada universitas, industri. Yang pertama niat, lalu kerja keras," tambahnya.