Kabar24.com, JAKARTA -- Untuk tingkatkan inovasi yang dihasilkan dari perguruan tinggi di Indonesia, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) lakukan kerjasama dengan industri agar hasil inovasi yang dihasilkan pendidikan tinggi dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
"Saat ini kami telah lakukan kerjasama dengan Apindo di Serpong agar mendekatkan pendidikan tinggi dengan industri," ungkap Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir dalam kilas balik kinerja Kemenristekdikti, Jakarta, Senin (28/12/2015).
Dengan didekatkannya riset di pendidikan tinggi dengan dunia industri, kata Nasir, dapat memunculkan industri baru dengan inovasi yang dapat bermanfaat bagi masyarakat.
"Sebenarnya banyak sekali inovasi di perguruan tinggi yang diciptakan oleh mahasiswa dan dosen. Tapi hanya berujung di perpustakaan saja. Harusnya inovasi yang bagus bisa dimanfaatkan orang banyak," ujar mantar Rektor Universitas Diponegoro itu.
Untuk itu, lanjut Nasir, Kemenristekdikti akan mendorong perguruan tinggi untuk mengacu pada teknologi dan enginering.
Selain itu, untuk tingkatkan jumlah peneliti di Indonesia, Nasir akan terus dorong dosen untuk menjadi peneliti serta bentuk perguruan tinggi riset.
"Dosen kita dorong untuk jadi peneliti. Karena kita sangat kekurangan peneliti," ujarnya.
Saat ini, jumlah rasio jumlah peneliti di Indonesia hanya 544 peneliti dari satu juta penduduk. Sedangkan jumlah dosen di Indonesia sebanyak 288.425.
"Kita sangat kalah dengan jumlah peneliti di negara tetangga yang capai tiga juta peneliti," pungkasnya.