Ini Tiga PR Pimpinan KPK Terpilih

Bisnis.com, JAKARTA --  Sekretaris Jenderal PKB, Abdul Kadir Karding menilai ada tiga hal yang menjadi "pekerjaan rumah" lima pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi terpilih, salah satunya peningkatan koordinasi antarlembaga penegak hukum.

"Indeks korupsi masih tinggi, koordinasi antarlembaga penegak hukum belum maksimal, dan supervisi," katanya di Jakarta, Jumat (18/12/2015).

Dia meminta kelima Pimpinan KPK fokus menjalankan kerja-kerja pencegahan dan pemberantasan korupsi sehingga tidak perlu terpengaruh kondisi eksternal.

Dari sisi internal, menurut dia ketidakan unsur Pimpinan KPK jilid III dalam formasi saat ini, bukan masalah karena institusi itu memiliki sistem yang sudah berjalan dengan baik.

"Logikanya siapapun yang memimpin (KPK) sistemnya sudah berjalan," ujarnya.

Karding mengajak masyarakat berpikir positif pada lima pimpinan KPK terpilih karena secara proses sudah melalui ujian panjang oleh Panitia Seleksi Capim KPK.

Dia percaya Pansel telah melakukan tes dari semua sisi yaitu kapasitas, visi, integritas, dan rekam jejak capim.

"Di KPK sistemnya dan pola kerjanya sudah canggih, lalu Sistem Operasional Prosedurnya rinci sehingga yang terpilih bisa bekerja 'tancap gas' tanpa harus bertransisi pagi," katanya.

Sebelumnya para anggota Komisi III DPR melakukan pemungutan suara untuk memilih lima pimpinan KPK, setelah upaya musyawarah mufakat tidak tercapai.

Pemungutan suara itu diikuti oleh 54 anggota Komisi III DPR dari lintas fraksi pada Kamis (17/12) malam Lima calon terpilih adalah Agus Rahardjo (53 suara), Basaria Panjaitan (51 suara), Alexander Marwata (46 suara), Laode Muhammad Syarif (37 suara), dan Saut Situmorang (37 suara) sebagai pimpinan KPK periode 2015-2019.

Lalu Komisi III melakukan voting lagi untuk memilih Ketua KPK, dan Agus Rahardjo terpilih menjadi ketua karena mengantongi 44 suara, mengungguli empat pimpinan terpilih KPK lainnya.