Kabar24.com, TAPAKTUAN - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi H Mohamad Nasir berjanji akan mengupayakan Kampus Politeknik Kabupaten Aceh Selatan (Poltas) pada 2016 bersama 15 perguruan tinggi swasta lainnya di Indonesia menjadi perguruan tinggi negeri.
"Peningkatan status PTS menjadi PTN khususnya terhadap perguruan tinggi vokasi (politeknik), memang cita-cita atau program prioritas Kemenristek Dikti dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa dikancah dunia internasional," katanya di Tapaktuan, Sabtu (13/12/2015).
Ia akan melaporkan kepada Presiden Jokowi dan jika mendapat persetujuan maka akan diupayakan menjadi PTN bersama 15 PTS lainnya.
Penegasan itu disampaikan Menteri Mohammad Nasir dalam sambutannya pada acara Seminar Nasional Teknologi Rekayasa (SNTR) ke-2 yang diselenggarakan oleh Kampus Politeknik Aceh Selatan bekerjasama dengan Pemkab setempat, di Gedung Pertemuan Rumoh Agam Tapaktuan.
Untuk mewujudkan program itu, Menristek Dikti meminta kepada Ketua Komisi X DPR RI, Teuku Riefky Harsya, yang hadir pada acara itu untuk bersama-sama dengan pihaknya memperjuangkan penambahan anggaran terhadap Kemenristek Dikti sumber APBN.
Menurutnya, Kemenristek Dikti memprogramkan agar PTS bisa menjadi PTN di Indonesia khusus terhadap daerah terdepan, terluar dan tertinggal.
"Di daerah terdepan, terluar dan tertinggal ini menjadi prioritas Kemenristek Dikti untuk mengakselerasi perguruan tingginya menjadi tanggungjawab negara. Sebab jika SDM yang dimiliki suatu daerah tersebut masih rendah bagaimana cara mengolah SDA yang ada guna memajukan daerah tersebut," ucapnya.
"Karena itu, saya sangat mendukung permintaan Bupati Aceh Selatan dan Ketua Komisi X DPR RI, untuk menegerikan Kampus Poltas. Sebab kemajuan teknologi sebuah daerah harus didukung oleh Kampus Politeknik Negeri sehingga proses pendidikan yang diselenggarakan bisa lebih maksimal. Saya harap dengan adanya Politeknik Negeri, maka 10 tahun ke depan Aceh Selatan bisa lebih maju dan berkembang," tambahnya.
Dijelaskan, sebuah perguruan tinggi vokasi (politeknik) dalam menyelenggarakan pendidikan harus mampu menempuh dua jalur keahlian yakni pertama menciptakan tenaga ahli yang terampil dan kedua menciptakan inovasi-inovasi baru melalui program rekayasa yang dilakukan terhadap sebuah sumber daya alam yang ada.
Tujuan itu baru bisa berhasil diimplementasikan, kata Nasir, jika sebuah perguruan tinggi mampu menyelenggarakan proses pendidikan yang berkualitas sehingga berhasil menciptakan lulusannya menjadi tenaga kerja yang terampil dan handal sehingga siap diterima oleh pasar tenaga kerja atau mampu menghasilkan inovasi-inovasi baru melalui kemampuan yang dimilikinya.