Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gerilyawan Moro vs Warga, Enam Orang Tewas

Sedikit-dikitnya enam orang tewas akibat terduga gerilyawan Moro bentrok dengan pemukim bersenjata di Filipina selatan pada Selasa (8/12/2015) dalam perseteruan atas tanah, kata polisi.
Wakil Menlu Filipina Maria del Rosario. /PNA.gov.ph
Wakil Menlu Filipina Maria del Rosario. /PNA.gov.ph

Bisnis.com, COTABATO, Filipina -- Sedikit-dikitnya enam orang tewas akibat terduga gerilyawan Moro bentrok dengan pemukim bersenjata di Filipina selatan pada Selasa (8/12/2015) dalam perseteruan atas tanah, kata polisi.

Setidak-tidaknya, 30 orang bersenjata, yang diduga dari kelompok pemberontak Moro, masuk kota selatan, Tulunan, di pulau Mindanao dan mulai mengganggu petani setempat pada siang hari, kata Inspektur Ronnie Dillera, kepala polisi kota itu.

Warga itu melawan, memicu baku-tembak sekitar tiga jam dan menewaskan tiga warga desa serta tiga orang Moro, tambahnya.

Bentrokan itu adalah bagian dari sengketa atas 10 hektar tanah di antara warga daerah itu, tambah kepala polisi tersebut.

Meskipun penduduk Filipina sebagian besar Katolik, terdapat suku kecil Muslim yang menganggap wilayah selatan sebagai tanah airnya.

Pemukiman Kristen di selatan menyebabkan bentrokan dengan Muslim bertahun-tahun, termasuk pemberontakan Muslim, yang telah menewaskan lebih dari 100.000 orang sejak 1970-an.

Pada pemberontakan lain, tentara dan pemberontak sayap kiri bentrok di Filipina Selatan pada akhir bulan lalu, menewaskan seorang gerilyawan, kata tentara.

Lebih dari selusin tas punggung dan satu senapan serbu disita selain ditemukan mayat pemberontak Tentara Rakyat Baru (NPA) di desa di gunung Kabupaten Toril, Kota Davao, kata Albert Caber, juru bicara tentara daerah.

Caber mengatakan tentara dari Batalion Infantri Ke-84 Angkatan Darat memburu sekelompok anggota NPA bersenjata, yang pada pekan sebelumnya membakar beberapa alat berat dan menculik 11 warga di Toril, ketika mereka bertemu dengan selusin pemberontak di Desa Tagurano, lewat pukul 14.00.

"Pemberontak lari sesudah baku-tembak singkat dan meninggalkan teman mereka, yang tewas. Tak seorang pun dari pihak pemerintah cedera," kata Caber melalui pesan teks kepada Xinhua.

Ia menyatakan perburuan dilancarkan terhadap gerilyawan tersebut.

NPA, sayap militer Partai Komunis Filipina dengan 4.000 tentara, melancarkan perlawanan sayap kiri di 60 provinsi Filipina sejak 1969.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/AFP

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper