Kabar24.com, PARIS--Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) bersama aktivis Friends of the Earth International melakukan protes di arena Konferensi Perubahan Iklim PBB COP 21 Paris, mempersoalkan kebakaran hutan dan lahan gambut di Indonesia.
Menurut mereka, kebakaran hutan adalah kejahatan korporasi yang telah mengakibatkan puluhan juta orang menderita, bahkan ada yang berujung pada kematian.
Eksekutif Nasional Walhi di Paris, Kurniawan Sabar, mengatakan protes ini bagian dari desakan untuk menggugat kejahatan korporasi dan agar pemimpin negara berhenti menawarkan solusi palsu dalam Conference of Parties (COP 21).
Pasalnya, sejumlah korporasi perusak hutan mendapat keuntungan dalam pelibatan mereka dalam kegiatan atas nama penanganan perubahan iklim, diantaranya lewat restorasi atau pemulihan.
"Di COP 21 Paris ini, korporasi yang melakukan kejahatan pembakaran hutan dan lahan gambut, pelanggaran HAM melakukan green washing dengan berbagai event public untuk menunjukkan bahwa seolah-olah mereka peduli lingkungan dan perubahan iklim," kata Kurniawan, Jumat (4/12//2015).
Kegiatan korporasi tersebut merupakan bagian dari agenda di Paviliun Indonesia dalam Konferensi Perubahan Iklim yang dihelat UNFCCC. Hal itu, ungkap Walhi, merupakan upaya negara memfasilitasi penyumbang emisi terbesar untuk menjalankan misi green washing.
Hadi Jatmiko, Direktur Walhi Sumatra Selatan menyebut Pemerintah Indonesia dan internasional tidak boleh menutup mata terhadap kejahatan korporasi, yang sesungguhnya merekalah penyebab utama dari perubahan iklim dan dampaknya dialami oleh makhluk di bumi.
"Saatnya mengembalikan perlindungan dan pengelolaan hutan dan lahan gambut kepada masyarakat,” katanya.