Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bangsa Indonesia Krisis Identitas Kebangsaan

Wakil Ketua Badan Sosialisasi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bachtiar Aly menegaskan bangsa Indonesia saat ini mengalami krisis identitas kebangsaan sehingga dibutuhkan pemimpin yang memiliki keteladanan.
Wakil Ketua Badan Sosialisasi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bachtiar Aly menegaskan bangsa Indonesia saat ini mengalami krisis identitas kebangsaan sehingga dibutuhkan pemimpin yang memiliki keteladanan./JIBI
Wakil Ketua Badan Sosialisasi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bachtiar Aly menegaskan bangsa Indonesia saat ini mengalami krisis identitas kebangsaan sehingga dibutuhkan pemimpin yang memiliki keteladanan./JIBI

Bisnis.com, BENGKULU --  Wakil Ketua Badan Sosialisasi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bachtiar Aly menegaskan bangsa Indonesia saat ini mengalami krisis identitas kebangsaan sehingga dibutuhkan pemimpin yang memiliki keteladanan.

"Saat ini kita perlukan pemimpin yang memiliki keteladanan. Sama antara sikap dan perkataan. Harus sinkron. Jangan mengakali," kata Bachtiar Aly pada sosialisasi empat pilar bagi mahasiswa di Bengkulu, Sabtu (5/12/2015).

Sosialisasi empat pilar ini diikuti 100 mahasiswa dari lima universitas di Bengkulu yakni Universitas Bengkulu, Universitas Agama Islam Bengkulu, Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Universitas Prof DR Hazairin, dan Universitas Dehasen.

Bachtiar menjelaskan krisis identitas kebangsaan berawal dari tidak ada rasa percaya diri, akibat begitu banyaknya korupsi, penyelewengan, ketidakadilan dan orang tidak sejahtera.

"Jadiorang berpikir, apa sih istimewanya menjadi orang Indonesia?. Jadi kita harus menumbuhkan kembali rasa percaya diri dari setiap warga negara, bahwa kita ini harus ada kebanggaan menjadi orang Indonesia," kata Bachtiar.

Karena itu, kata Bachtiar, sosialisasi empat pilar kepada para mahasiswa ini menjadi sangat penting.

Di sisi lain, dampak globalisasi saat ini setiap hari di suguhkan informasi-informasi yang sangat liberal termasuk lewat media sosial internet.

"Nah siapa yang akan kontrol ?," kata Bachtiar.

Menurut Bachtiar, sebuah kebebasan tanpa memperhatikan norma dan aturan justru akan menghancurkan diri sendiri serta berbahaya bagi bangsa.

"Kebebasan berekspresi tidak boleh menabrak norma-norma yang ada," kata Bachtiar.

Bachtiar menjelaskan nilai-nilai ke-Indonesiaan seperti kekeluargaan, gotong royong, kebhinnekaan harus terus ditumbuh kembangkan terutama kepada para mahasiswa generasi penerus bangsa.

"Anak-anak muda kita ini harus kita tumbuhkan optimisme, meski banyak korupsi tetap 5-10 tahun ke depan akan lebih baik," kata Bachtiar.

Sosialisasi kali ini menggunakan metode outbond dan akan berlangsung selama tiga hari. Diharapkan para mahasiswa bisa menyerap dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper