Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah PTS Nonaktif Berkurang

Jumlah perguruan tinggi swasta (PTS) yang beberapa waktu berstatus nonaktif kian berkurang setelah Kemeterian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melakukan pembinaan.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Kabar24.com, JAKARTA -- Jumlah perguruan tinggi swasta (PTS) yang beberapa waktu berstatus nonaktif kian berkurang setelah Kemeterian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melakukan pembinaan. 

Direktur Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti Patdono Suwignjo menyebutkan, saat ini jumlahnya berkurang menjadi 128 kampus. Angka ini terdiri dari 122 PTS di bawah Kemristekdikti dan enam PTS di bawah pembinaan Kementerian Agama (Kemenag).

“Pada 29 September lalu memang jumlahnya 243 yang nonaktif. Data ini dipublikasikan oleh salah satu Kopertis, meski itu bukan info yang resmi dari Dikti, tapi kami akui kebeneran berita tersebut,” kata Patdono saat konferensi pers di Gedung Dikti , Jakarta, Rabu (25/11/2015). 

Ia mengatakan, atas status nonaktif tersebut, pemerintah menaruh perhatian besar yang dilaksanakan dengan kegiatan pembinaan. Hal ini dilakukan dengan tujuan, status nonaktif tersebut pada akhir 2015 bisa aktif kembali. 

Patdono mengakui hal ini merupakan target yang berat karena pada April 2014 jumlah PTS nonaktif sebanyak 576 kampus. Sedangkan PTS di bawah Kementerian Agama yang nonaktif sebelumnya 7 kampus menjadi 6 kampus setelah dilakukan upaya pembinaan.

Patdono mengatakan, dalam melakukan pembinaan terhadap PTS nonaktif, pihaknya bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan seperti Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (Aptisi) dan juga Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis). 

“Kami membentuk tim khusus yang membina PTS berstatus nonaktif, besok kami akan mengadakan rapat untuk menentukan siapa memdampingi PTS sehingga akhir tahun ini bisa nol,” katanya. 

Sebagaimana diketahui, pada akhir September lalu, beredar 243 nama PTS yang statusnya dinonaktifkan oleh Kemenristekdikti. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper