Bisnis.com, JAKARTA -- Kepolisian Daerah Metro Jaya memperketat penjagaan menyusul ancaman teror yang diduga dilakukan oleh Santoso, pimpinan kelompok radikal Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Hal tersebut dikatakan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Mohammad Iqbal. Menurut Iqbal, pengetatan penjagaan sudah dilakukan di pintu masuk.
"Kami tidak under estimate. Namun, kami juga tidak takut. Penjagaan sudah kita lakukan di pintu masuk untuk pejalan kaki, motor dan mobil," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Selasa (24/11/2015).
Selain itu, Iqbal juga menuturkan, pihak Polda masih mencari tahu kebenaran video tersebut.
"Kami masih menyelidiki keaslian suara. Itu kan hanya visual yang dilengkapi dengan suara. Belum tentu suara Santoso," papar Iqbal.
Selain itu, dia juga mengatakan kepolisian telah memperkuat pengamanan di Kedutaan Besar.
"Penjagaan di Kedubes diperkuat dua kali lipat. Yang biasanya 6 personel menjadi 12 personel. Yang biasanya 3 personel menjadi 6 personel," jelas Iqbal kepada wartawan.
Sebelumnya, beredar video di jejaring sosial yang diduga merupakan suara Santoso, pimpinan kelompok Mujahidin Indonesia Timur.
Dalam video yang berisi ancaman tersebut, seseorang yang diduga Santoso itu mengancam akan menghancurkan markas Polda Metro Jaya.
"Yang kalian percaya atau tidak percaya, suka atau tidak suka, rela atau tidak rela Panji Hitam ini akan berkibar dengan izin Allah di atas Istana Merdeka. Dan akan kami hancurkan Polda Metro Jaya," katanya.
Selengkapnya silakan klik Santoso Ancam Kibarkan Panji Hitam Di Atas Istana Dan Hancurkan Polda Metro Jaya. Ini Tanggapan BNPT