Kabar24.com, PADANG - Sejumlah pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di daerah mempertimbangkan tokoh yang mampu mempersatukan pengusaha sebagai syarat utama untuk bisa menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia.
Ketua Kadin Sumatra Barat Asnawi Bahar menyebutkan persoalan melemahnya ekonomi saat ini perlu diatasi dengan bersatunya pengusaha membangun komunikasi dan sinergi yang baik dengan pemerintah.
"Kadin sedang terbelah, maka diperlukan figur netral, kuat dan mempersatukan," katanya kepada Bisnis.com, Minggu (22/11/2015).
Dia mengakui tugas Ketum Kadin ke depan bakal lebih sulit karena situasi ekonomi global yang tidak menentu, diikuti terpuruknya harga komoditas di daerah, terutama karet dan sawit. Belum lagi banyaknya regulasi yang menyulitkan pengusaha.
Asnawi mendorong pemerintah memberikan domain lebih luas kepada sektor swasta untuk mengembangkan usaha, dengan tidak menetapkan target pajak yang terlalu tinggi, menekan inflasi dan memastikan situasi politik yang lebih kondusif.
"Kami [pengusaha] tidak minta insentif, tetapi domain sektor usaha dibuka lebih luas, diberi keleluasaan," ujarnya.
Di tengah persoalan ekonomi tersebut, dia meminta calon Ketum Kadin harus mampu membangun komunikasi, diplomasi, dan memiliki nilai tawar terhadap pemerintah, sehingga kebijakan yang dibuat bisa dijalankan sektor usaha hingga ke daerah. Asnawi enggan menyebutkan nama calon yang didukung Kadin Sumbar.
"Anda tahu lah, yang penting ia [pilihan kami] figur yang mempersatukan," katanya.
Senada, Ketua Kadin Kepulauan Riau Ahmad Maruf Maulana menegaskan kesolidan pengusaha menjadi kunci sektor usaha bisa bersaing di pasar bebas Asean. "Jangan sampai terpecah lagi. Karena posisi Kadin di daerah juga jadi lemah, padahal tantangan kedepan jauh lebih berat," ujarnya.
Dia menyebutkan sosok Ketum Kadin harus berpengalaman, memiliki jaringan yang luas, serta mampu menyatukan kalangan pengusaha.
Menurutnya, Kadin harus mampu berperan mengatasi suku bungan bank yang tinggi, tarif listrik yang mahal, serta menyiapkan sektor usaha menghadapi Asean Economic Community (AEC) di penghujung tahun ini.
Soal nama, Kadin Kepri sudah punya pilihan. Ahmad menilai mantan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel cocok memimpin Kadin 5 tahun mendatang, karena dinilai berpengalaman, dan memiliki jaringan yang luas.
Adapun, Munas Kadin akan memilih Ketua Umum periode 2015-2020 di Bandung, Jawa Barat pada Senin--Selasa, 23--24 November 2015. Dua nama sudah menyatakan kesediaan memimpin Kadin menggantikan Suryo Bambang Sulisto. Mereka adalah Rachmat Gobel dan Rosan P. Roeslani.