Bisnis.com, PADANG--Pemerintah optimistis pembebasan lahan untuk pembangunan rel kereta di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang, Sumatra Barat yang masih tersisa sekitar 3% bisa tuntas tahun ini.Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Sumbar Amran menyebutkan pengerjaan rel kereta bandara ruas Duku BIM masih tersisa 400 meter di tiga titik, karena gagalnya negosiasi soal pembebasan lahan.
Yang tuntas sudah 97% dari total 3,9 kilometer rel baru yang dibangun. [Sisanya] Yang 3% sudah tidak ada tawar menawar lagi, sudah kami serahkan ke pengadilan, katanya, Selasa (17/11/2015).
Menurutnya, terkendalanya pembebasan lahan di tiga titik itu menyebabkan pembangun rel kereta bandara yang menghubungkan Padang BIM tersebut menjadi terhambat dari target selesai tahun lalu.Dia mengatakan pembebasan lahan yang masih tersisa di tiga titik itu tinggal menunggu keputusan dan eksekusi dari pengadilan untuk kemudian dibangun.Amran mengungkapkan anggaran pembebasan lahan tersebut berkisar Rp2,1 miliar yang disediakan melalui APBN.
Pemerintah setempat mengklaim telah menitipkan anggaran Rp900 juta di pengadilan untuk penggantian lahan.Adapun, rel kereta bandara Padang BIM memiliki panjang 27 kilometer dari stasiun Simpang Haru hingga bandara. Pengerjaannya terhambat sepanjang 1 kilometer di ruas Duku BIM karena belum tuntasnya pembebasan lahan.
"Kalau tuntas, bisa langsung dikerjakan. Tidak akan lama, jadi bisa dioperasikan tahun depan,"ujarnya
Amran menuturkan total anggaran pembangunan kereta bendara, termasuk stasiun di kawasan bandara hingga pembebasan lahan mencapai Rp127,5 miliar. Pembangunan termasuk sky bridge sepanjang 120 meter yang menghubungkan stasiun dengan bandara.Total anggaran itu dialokasikan untuk pengerjaan jalan rel sepanjang 3,9 kilometer Rp44,8 miliar, jembatan Rp38 miliar, stasiun BIM Rp21,7 miliar, stasiun Duku Rp10 miliar, persinyalan Rp10,5 miliar dan supervisi Rp2,5 miliar.