Kabar24.com, JAKARTA--Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Hanya Siapkan Rp150 Miliar untuk Antisipasi Banjir & Longsor
Dana ini diambilkan dari pos dana siap pakai Rp2,5 triliun yang alokasinya untuk penanganan darurat bencana selama tahun 2015.
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB mengatakan pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasi bencana banjir dan longsor yang mungkin terjadi.
"Potensi banjir dan longsor makin meningkat memasuki musim penghujan. Antisipasi harus disiapkan agar penanganan bencana menjadi lebih baik," ujar Sutopo di Jakarta, Jumat (13/11/2015).
Penggunaan dana tersebut disesuaikan kebutuhan, baik di tingkat pusat maupun Pemda. Selain itu, pemda juga diharapkan mengalokasi anggaran dari APBD untuk penanganan bencana di daerahnya.
Menurut Sutopo saat ini, bencana masih dilihat sebagai kasus ad-hoc sehingga masih fokus pada tindakan tanggap darurat. BMKG memprediksikan sebagian besar wilayah Indonesia akan hujan pada Desember 2015. Sedangkan puncak hujan diprediksikan Januari 2016.
"Banjir dan longsor diperkirakan akan mendominasi bencana selama musim penghujan. Puncak kejadian banjir dan longsor terjadi bersamaan dengan puncak musim hujan yaitu pada Januari," ujarnya lagi.
Selama ini, dampak yang ditimbulkan dari bencana banjir dan longsor cukup besar. Berdasarkan data BNPB selama kurun waktu 1815-2014 terdapat 8.501 kejadian banjir dan longsor yang cukup besar. Dampaknya 31.432 orang tewas, 20,7 juta mengungsi dan menderita, dan ratusan ribu rumah rusak.
Kerugian ekonomi yang ditimbulkan akibat banjir dan longsor juga besar. Misalnya pada tahun 2014 bencana banjir di Jakarta kerugian yang ditimbulkan mencapai Rp5 triliun, banjir dan longsor di 16 kabupaten dan kota di Jawa Tengah Rp2,01 triliun, dan banjir bandang di Sulawesi Utara mencapai Rp1,4 triliun.