Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kepala Sekolah & Guru di DKI Jakarta Dilanda Stres, Ini Sebabnya

Pelaksanaan Uji Kompetensi Guru (UKG) yang sedang berlangsung bagi seluruh guru di Indonesia, membuat stress guru-guru dan kepala sekolah khususnya di wilayah DKI Jakarta.Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 37 DKI Jakarta, Sukirman mengeluhkan banyaknya pemberitaan negtif tentang UKG yang akan berdampak pada tunjangan profesi guru membuat guru semakin ketakutan dalam mengerjakan ujian tersebut.
Uji kompetensi guru (UKG)/Antara
Uji kompetensi guru (UKG)/Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Pelaksanaan Uji Kompetensi Guru (UKG) yang sedang berlangsung bagi seluruh guru di Indonesia, membuat stres guru-guru dan kepala sekolah khususnya di wilayah DKI Jakarta.

Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 37 DKI Jakarta, Sukirman mengeluhkan banyaknya pemberitaan negtif tentang UKG yang akan berdampak pada tunjangan profesi guru membuat guru semakin ketakutan dalam mengerjakan ujian tersebut.

"Sebenarnya guru tidak masalah jika diuji kompetensinya. Tapi yang membuat guru stress adalah banyaknya pemberitaan tentang tunjangan guru yang akan hilang jika tidak capai standar minimum UKG," ujarnya dalam bincang-bincang UKG di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta, Rabu (11/11/2015).

Pada kesempatan yang sama, Kepala sekolah SMK Negeri 30 Jakarta Esta Binta Siagian juga mengeluhkan adanya redistribusi guru ataupun kepala sekolah oleh Dinas Pendidikan menyulitkan guru untuk berkonsentrasi UKG sekaligus adaptasi dengan lingkungan baru.

"Bayangkan saja saya beberapa bulan lalu jadi kepala sekolah SMK 57 lalu dipindahkan ke SMK 30. Dalam waktu 1,5 tahun saya sudah pindah tiga sekolah. Yang menyulitkan adalah tempat uji kompetensinya," papar Esta.

Menanggapi keluhan tersebut, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Sumarna Surapranata mengatakan faktor-faktor yang dapat penghambat kelancaran UKG merupakan psikologi ujian yang biasa dihadapi oleh semua orang menjelang ujian.

"Hal-hal seperti itu sudah biasa dirasakan. Bahkan guru besar saja kalau diuji mata kuliah yang biasa dia ajarkan juga berkeringat," kata Pranata sembari berkelakar.

Menurut Pranata, adanya tekanan-tekanan atau berita negatif tentang UKG seharusnya tidak perlu ditanggapi secara serius. Karena tujuan pemerintah dengan diadakannya UKG adalah untuk melakukan pemetaan dan sebagai cermin kompetensi guru.

"Tentang penghapusan tunjangan seharusnya tidak perlu dipusingkan karena tidak pernah ada wacana itu. Kalau UKG mempengaruhi insentif itu baru benar. Karena guru dengan nilai sempurna akan diberangkatkan ke Belanda untuk mengikuti pelatihan khusus," terangnya.

Terkait guru yang berhalangan mengikuti UKG sesuai jadwal yang telah ditentukan, Pranata menjelaskan bahwa Kemendikbud telah mengantisipasi dengan diadakannya UKG susulan yang akan dilaksanakan Desember mendatang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper