Bisnis.com, NEW YORK --- Kejaksaan Agung New York menyelidiki Exxon Mobil Corp untuk membuktikan apakah perusahaan minyak raksasa tersebut menyesatkan warga terkait dengan pernyataan mengenai perubahan iklim.
Jaksa Agung Eric Schneiderman memanggil perwakilan Exxon pada Rabu malam dan meminta catatan keuangan, surat elektronik, dan dokumen lain perusahaan tersebut, kata sumber yang mengetahui penyelidikan itu pada Kamis (5/11/2015).
Exxon pada Kamis mengatakan menimbang cara menyikapi panggilan kejaksaan itu. Menurut juru bicara Richard Keil, Exxon selalu melampirkan informasi mengenai ancaman usaha terhadap perubahan iklim dalam laporan perusahaan beberapa tahun belakangan.
Laporan mengenai penyelidikan itu pertama kali ditulis harian "The New York Times".
Menurut koran tersebut, penyelidikan terhadap Exxon kemungkinan diperluas ke perusahaan minyak lain meski hingga kini belum ada pemanggilan lanjutan.
Sejumlah sumber mengatakan kepada The New York Times bahwa investigasi dari kejaksaan New York telah berlangsung sejak satu tahun yang lalu dan mencakup laporan perusahaan dari tahun 1970an.
Pada bulan lalu, sejumlah kelompok pembela lingkungan meminta kepada Departemen Hukum Amerika Serikat untuk menginvestigasi Exxon setelah munculnya laporan dari "Inside Climate News" dan "Los Angleles Times".
Dua surat kabar tersebut menyatakan bahwa para ilmuwan yang bekerja untuk Exxon telah sejak beberapa dekade lalu menyatakan kekhawatiran mengenai dampak pemanasan global. Namun demikian, temuan itu diragukan oleh para eksekutifnya.
Di sisi lain, Ken Cohen, wakil presiden Exxon untuk urusan publik dan pemerintahan justru menuding kelompok-kelompok pecinta lingkungan itu telah memilah-milah fakta dengan sengaja untuk merugikan perusahaannya.
Pada Kamis, dia mengatakan bahwa sudah hampir 40 tahun terakhir ini Exxon selalu bekerja sama dengan pemerintah dan universitas untuk mengembangkan ilmu mengenai perubahan iklim secara transparan.
Sejak 2009, Cohen mengaku bahwa perusahaannya sudah mendukung skema pendapatan pajak bebas karbon sebagai pilihan kebijakan untuk pengurangan emisi.
Selain Exxon, The New York Times juga melaporkan bahwa penambang batu bara Peabody Energy Corp juga telah diselidiki selama dua tahun terakhir untuk membuktikan apakah perusahaan tersebut telah membuka resiko finansial terkait perubahan iklim.
Hingga kini, penyelidikan itu tidak menghasilkan adanya denda atau tuntutan hukum.
Hanya dalam lima tahun terakhir Komisi Perdagangan Saham Amerika Serikat mensyaratkan agar perusahaan-perusahaan untuk membuka kepada publik mengenai resiko perubahan iklim.
Salah satu bahaya perubahan iklim bagi perusahaan seperti Exxon adalah kebijakan pelarangan dari pemerintah terkait emisi karbon yang berpotensi menurunkan penjualan minyak.
Kejaksaan Agung New York Selidiki Exxon Mobil Corp
Kejaksaan Agung New York menyelidiki Exxon Mobil Corp untuk membuktikan apakah perusahaan minyak raksasa tersebut menyesatkan warga terkait dengan pernyataan mengenai perubahan iklim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
26 menit yang lalu
PDIP Nilai Pemidanaan Sekjen Hasto Dipaksakan, Tak Ada Bukti Baru
35 menit yang lalu
Polemik di Balik Penetapan Sekjen PDIP Hasto sebagai Tersangka
42 menit yang lalu
Kejagung Blak-blakan soal Denda Damai Bisa Selesaikan Perkara Korupsi
54 menit yang lalu