Kabar24.com, SINGAPURA-- Seorang warga Singapura, Maninder, menilai kabut asap pada tahun ini lebih lama.
Mendapat kiriman kabut asap dari Indonesia, menurutnya, bukan hal baru. Sejak 10 tahun terakhir ini warga Singapura merasakan dampak pembakaran hutan di Sumatra.
Kendati demikian, tahun ini dianggap lebih lama. Kabut asap, katanya, sempat berada di titik terparah pada dua hari lalu. Alhasil, Singapura tampak seperti mendung meskipun sebenarnya bercuaca cerah.
"Setiap hari di sini berkabut. Sudah lama kami merasakan kabut asap. Tapi tahun ini sepertinya lebih lama," ujarnya di Singapura, Jumat (22/10/2015).
Pemerintah Singapura, katanya, pernah mengimbau untuk menggunakan masker karena buruknya kualitas udara. Namun, tak banyak yang mengikuti instruksi tersebut.
Lagi pula, katanya, tak banyak waktu yang diluangkan di luar ruang. Jadi penggunaan masker tak akan memberi dampak. Ada juga warga yang akhirnya memilih tetap berada di rumah dan mengurangi kegiatan di luar.
"Pemerintah pernah meminta kami menggunakan masker tapi tak banyak yang mengikuti," katanya.