Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah Kebakaran Lahan-Kabut Asap, Indonesia Berisiko Banjir

Setelah kebakaran lahan dan kabut asap, Indonesia berisiko mengalami bencana banjir lantaran amblasnya lahan gambut.
Kepulan asap akibat pembakaran lahan di kaki Gunung Nilo terlihat dari Desa Sungai Tebal, Lembah Masurai, Merangin, Jambi, Selasa (20/10)./Antara
Kepulan asap akibat pembakaran lahan di kaki Gunung Nilo terlihat dari Desa Sungai Tebal, Lembah Masurai, Merangin, Jambi, Selasa (20/10)./Antara

Kabar24.com, JAKARTA-- Setelah kebakaran lahan dan kabut asap, Indonesia berisiko mengalami bencana banjir lantaran amblasnya lahan gambut.

I Nyoman Suryadiputra, Direktur Wetlands Internasional Indonesia, mengatakan Indonesia harus mengantisipasi bencana berikutnya setelah kebakaran lahan dan hutan berakhir seiring dimulainya musim hujan.

"Tadi kami sampaikan kepada bapak presiden bahwa harus siap untuk mengantisipasi bencana berikutnya. Setelah kebakaran akan timbul masalah banjir," katanya di Kantor Presiden, Jumat (23/10/2015).

Menurutnya, banjir disebabkan oleh amblasnya lahan gambut tebal lantaran terbakar. Penurunan tersebut diproyeksi bisa mencapai hingga 2 meter pada gambut dalam.

"Kita ini berpacu, gambut yang semakin hancur dengan air laut yang semakin naik. Kita tidak hanya mengalami bencana lingkungan yang parah, tetapi juga bencana kemanusiaan," katanya.

Nyoman menegaskan, salah satu solusi untuk memperbaiki kondisi lahan gambut yang mengering akibat kanalisasi adalah menghentikan pembangunan kanal drainase.

"Cikal bakal bencana ini adalah dibangunnya kanal, karena kanal air gambut dibuang. Sama-sama kita akan menyekat, diblok dengan beberapa sekat dalam satu kanal, sehingga gambut akan basah, ke depan api bisa kita hindari," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper