Kabar24.com, JAKARTA — Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Edhy Prabowo menilai upaya pemerintah untuk mencegah dan menangani bencana asap di Sumatera dan Kalimantan belum maksimal.
“Selama ini tidak ada peran pemerintah yang secara khusus menangani kebakaran lalu apinya langsung mati,” ujarnya di Jakarta, hari ini, Kamis (22/10/2015).
Menurut Edhy, pemerintah semestinya bisa mencegah dan mengantisipasi kebakaran hutan karena terjadi setiap tahun. Politikus Partai Gerindra ini meyakini pemadaman api mustahil dilakukan, sehingga pencegahan adalah solusi terbaik.
“Yang matiin asap Tuhan lagi. Selama ini asap kena hujan hilang, asap kena hujan hilang. Celakanya sekarang hujan lambat keluar,” ujarnya.
Edhy meminta agar pemerintah introspeksi dan menjadikan bencana tahun ini sebagai yang terakhir. Karena itu dia mengusulkan agar Kementerian Lingkunagn Hidup dan Kehutanan semakin intens melibatkan para kepala dinas kehutanan di daerah.
Kepala dinas bersama penyuluh kehutanan dapat mengajak kepala desa menjaga hutan dari praktik pembakaran. Dengan kesiagaan itu maka setiap percikan api di hutan dapat langsung dipadamkan sehingga tidak membesar.
“Padamkan api kalau kecil kan mudah. Kalau besar pasti susah,” tuturnya.
Selain itu Edhy juga meminta pemerintah melibatkan kalangan akademisi. Kalangan perguruan tinggi dinilai memiliki konsep dan solusi untuk mencegah dan menangani pembakaran hutan.
“Di Sumsel katakanlah ada Universitas Sriwijaya. Mereka bikin makalah dan tindak lanjutnya seperti apa,” tutur legislator dari daerah pemilihan Sumatera Selatan ini.