Kabar24.com, JAKARTA—Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta pemerintah pusat mengoptimalkan lahan milik PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) sebagai kawasan perkotaan baru.
Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Barat, mengatakan PTPN VIII memiliki lahan seluas 3.000 hektare di perbatasan Purwakarta dengan Bandung Barat. Lokasi tersebut sangat ideal untuk dikembangkan sebagai kota baru dengan seluruh kelengkapan perkotaan seperti Kota Bandung.
“Kami mengusulkan agar tahap awal menggunakan lahan milik PTPN VIII. Kemudian nanti kalau dikembangkan dengan pembebasan lahan milik masyarakat, totalnya bisa mencapai 1.000 hektare. Itu sudah layak menjadi kota baru,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (21/10).
Pria yang akrab disapa Aher itu menuturkan pengembangan kota baru itu tidak boleh seperti pengembangan perumahan mewah.
Di dalam kawasantersebut harus dibangun kawasan industri ramah lingkungan, perumahan, tempat rekreasi dan fasilitas umum lainnya.
Menurutnya, ide untuk mengembangkan kota baru di kawasan tersebut sudah ada sejak era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Akan tetapi, wacana tersebut sempat terhenti, karena terkendala persoalan investor yang ingin menanamkan modalnya.
“Sekarang ide itu sudah datang dari banyak pihak, tinggal diselaraskan apa yang menjadi keinginan pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan investor,” ujarnya.
Kawasan yang terkenal dengan sebutan Walini tersebut juga akan menjadi salah satu lokasi stasiun kereta api cepat yang diinisiasi badan usaha milik negara (BUMN).
Kereta api cepat nantinya akan melintasi Bekasi, Karawang, Purwakarta, Bandung Barat, Kabupaten Bandung, dan Kota Bandung.