Bisnis.com, JAKARTA—Wetlands International menilai, Indonesia hanya dapat mencegah kebakaran dan bencana asap tahunan jika mengembangkan strategi konservasi dan restorasi lahan gambut nasional.
Dalam pernyataan posisinya, Wetlands International menekankan bahwa Indonesia harus mengatasi akar penyebab masalah kebakaran lahan gambut, dan satu-satunya jawaban untuk jangka panjang adalah pengelolaan lahan gambut berkelanjutan serta restorasi.
Meskipun Indonesia memiliki berbagai peraturan lahan gambut, tetapi strategi koordinasi yang diperlukan secara menyeluruh antara kementerian dan pemerintah baik di tingkat lokal maupun regional sangatlah kurang.
Melalui siaran pers yang diterima Rabu (21/10/2015), Wetlands International mengusulkan agar Indonesia untuk membentuk Dewan Penasehat Pengelolaan Lahan Gambut Nasional (DPPLGN), dengan tugas utama mengembangkan Strategi Konservasi dan Restorasi Lahan Gambut Nasional (SKRLGN).
Strategi ini harus memandu Indonesia dalam masa transisi menuju restorasi, konservasi dan pemanfaatan hutan rawa gambut berkelanjutan.
Dewan penasehat berfungsi memberikan strategi dan saran serta mengkoordinasikan langkah-langkah dalam meminimalisir kebakaran lahan gambut di masa depan.
Ini memungkinkan Indonesia memenuhi komitmen internasional terkait mitigasi perubahan iklim, juga mencegah meningkatnya jumlah lahan gambut yang tidak produktif karena subsiden, banjir dan ancaman terhadap keanekaragaman hayati.
Dewan ini juga akan membantu pemerintah Indonesia dalam mereview dan merampingkan kebijakan gambut untuk memastikan peraturan yang koheren dan kuat serta memfasilitasi pembangunan berkelanjutan.
Wetlands International merekomendasikan Indonesia untuk melindungi dan merestorasi lahan gambut yang belum dikelola, menghentikan drainase di lahan gambut, menyekat saluran drainase yang ada dan mendukung perkebunan berbasis drainase untuk keluar (phasing-out) dari ekosistem gambut.
Selain itu, Wetlands International juga mempromosikan model pengelolaan gambut menggunakan budidaya jenis-jenis tanaman asli hutan rawa gambut yang bernilai ekonomi (paludikultur), dan ditanam pada lahan gambut yang dibasahkan kembali (rewetted).
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Raffles Barotestes Panjaitan mengatakan, dalam menghadapi masalah kebakaran hutan dan lahan, tidak perlu saling menyalahkan.
“Yang terpenting adalah mengupayakan pencegahan dan pengendaliannya supaya tidak terjadi lagi di masa datang,” katanya.
Menghentikan kebakaran hutan secara total pada saat ini tidak bisa dilakukan. Amerika juga tidak bisa menghentikannya.
Penanganan yang prinsip adalah bagaimana supaya jangan sampai bandara dan sekolah tutup, terutama bagaimana agar masyarakat tidak terkena gangguan kesehatan pernapasan. Kuncinya adalah komitmen, niat dan kemauan dari level pusat sampai ke desa.