Kabar24.com, JAYAPURA -- Bentrokan massa yang terjadi di Kabupaten Aceh Singkil membuat Polda Papua melakukan langkah antisipatif agar masalah sejenis tak terjadi di Bumi Cenderawasih.
Kepolisian Daerah Papua menggelar pertemuan dengan tokoh agama dan masyarakat guna mengantisipasi dampak kasus pembakaran gereja yang terjadi Singkli, Aceh, Selasa (13/10).
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw dalam sambutannya mengawali pertemuan yang berlangsung di aula Mapolda di Jayapura, Kamis (15/10/2015) mengakui hingga kini belum ada laporan tentang dampak dari insiden tersebut.
Mudah-mudahan situasi seperti ini dapat terus terpelihara, ujar Irjen Pol Waterpauw seraya menambahkan jika pihaknya berharap situasi kamtibmas dapat teruus terpelihara.
Menurutnya, saat ini masyarakat di Papua tidak mudah lagi terpengaruh dan terpancing berbagai isu.
"Kami akan terus melakukan pertemuan secara bersinergi sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Kapolda Papua Irjen Pol Waterpauw.
Sementara itu Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian pada kesempatan itu mengakui, masyarakat sudah semakin matang hingga tidak mudah terpancing dengan isu.
"Mari kita jaga kebhinekaan dan rasa toleransi karena yang membuat Indonesia menjadi negara kuat karena rasa persatuan dan kesatuan yang dimiliki," kata Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI Siburian.
Sebelumnya, insiden sejenis pernah terjadi di Tolikara, Papua. Saat melaksanakan sholat Ied, umat Islam diserang sekelompok masyarakat dan kemudian terjadi pembakaran kios.
Pertemuan yang dihadiri tokoh agama juga dihadiri Komandan Lantamal X Jayapura Brigjen TNI (Mar) Leonard Supir dan para pejabat dilingkungan TNI/Polri.