Kabar24.com, JAKARTA-- Seorang imam Katolik di Trento, Italia, diskors setelah membela pedofil dalam sebuah wawancara televisi. Pastor Gino Flaim mengatakan, memahami pedofilia sebagai upaya anak-anak menemukan kasih sayang.
"Saya pernah berada di banyak sekolah, dan saya mengenal anak-anak. Sayangnya, ada anak-anak yang mencari kasih sayang karena tidak mendapatkannya di rumah," ucap Flaim kepada saluran televisi Italia, La7, seperti dikutip UPI.com.
Menurut dia, pedofilia adalah dosa. Dan seperti semua dosa, itu harus diterima. Dalam wawancara itu, Flaim dilaporkan cenderung memaafkan perilaku homoseksual dengan mengatakan hal itu sebagai penyakit.
Akibat pernyataannya, Flaim langsung diberhentikan dari posisinya di paroki San Giuseppe dan Pio X, Torento, dan muncul saat Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi gereja Katolik, akan mengadakan sinode (pertemuan petinggi gereja) global 300 uskup tentang isu-isu keluarga, termasuk sikap gereja terhadap homoseksualitas.
Media lokal melaporkan, biara di Trento menjadi situs Vatikan yang digunakan menyembuhkan imam gay. Mantan imam Mario Bonfante, yang mengaku gay pada 2012, menuturkan kepada surat kabar La Repubblica pada Senin (4/10/2015), biara Venturini adalah klinik bagi para imam pedofil, alkoholik, dan pecandu obat serta bagi mereka yang menunjukkan kecenderungan seksual yang tidak pantas.
Sebelum sinode, Pastor Krzysztof Charamsa, seorang imam Vatikan, juga mengaku gay dan menantang pandangan gereja tentang homoseksualitas. Paus Fransiskus sendiri pada Senin lalu telah mendesak gereja untuk bergerak maju. Dia mengatakan, gereja bukan museum untuk menyimpan atau melestarikan hal-hal kuno.