Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelaku Penembakan di Oregon Dikenal Pemalu

Pria yang ditembak oleh Polisi pada Kamis (1/10/2015) setelah melakukan penembakan massal terhadap sembilan orang di kampus selatan Oregon dikenal sebagai pribadi yang pemalu.
Penembakan massal di Oregon/Reuters
Penembakan massal di Oregon/Reuters

Kabar24.com, WINCHESTER- Pria yang ditembak oleh Polisi pada Kamis (1/10/2015) setelah melakukan penembakan massal terhadap sembilan orang di kampus selatan Oregon dikenal sebagai pribadi yang pemalu.

Pria berusia 26 tahun yang tinggal dekat dengan kampus itu, menurut para tetangga, dikenal pemalu dan tak banyak bicara.

Sumber dari kepolisian telah mengidentifikasi si penembak sebagai Chris Harper-Mercer. Berdasarkan informasi, dia pernah tinggal di Torrance, California sebelum akhirnya pindah ke Winchester, Oregon.

Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi nama pelaku, namun pada Kamis malam sejumlah petugas kepolisian terlihat menggeledah sebuah apartemen yang ditempati oleh Harper-Mercer.

Dua tetangga juga mengenali foto Harper-Mercer yang dipublikasikan secara online sebagai pria yang tinggal di apartemen tersebut.

Pelaku penembakan di kampus itu menggunakan empat senjata, termasuk salah satunya senapan laras panjang, dan menembaki sebuah ruangan kelas.

Selain sembilan orang yang tewas dalam insiden di Umpqua Community College itu, ada tujuh orang lainnya yang luka-luka.

Dalam sebuah foto di laman MySpace milik seseorang bernama Chris Harper-Mercer, menunjukkan wajah pria muda dengan kepala plontos, kacamata berbingkai gelap, dan ekspresi serius. Dia juga terlihat memegang senjata laras panjang.

Penembakan di Oregon ini menambah panjang daftar kasus penembakan di AS tahun ini, setelah penembakan gereja di Charleston, penembakan di bioskop Louisiana, dan penembakan dua jurnalis televisi di Virginia.

Presiden Barack Obama pun mengecam keputusan politik AS yang tidak mengontrol peredaran senjata di negara tersebut.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper