“Kami sedang memikirkan serangan udara. Kami belum mengesampingkan apa pun. Namun, jika kami melakukannya, (aksi) itu akan menghormati aturan-aturan hukum internasional,” kata Putin di sela-sela sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat.
Aturan-aturan itu, kata Putin, mengharuskan adanya permintaan dari pemerintah negara yang wilayahnya dijadikan lokasi serangan atau mandat resolusi Dewan Keamanan PBB. Hal tersebut, menurutnya, tidak dilakukan AS ketika melakoni serangan udara di Suriah.
Kendati sedang mempertimbangkan semua kemungkinan, Putin memastikan tidak akan memobilisasi pasukan darat ke Suriah.
“Dalam konteks pasukan darat…tidak boleh ada keterlibatan Rusia,” katanya sebagaimana dikutip BBC.co.uk, Selasa (29/9/2015).
Dalam diskusi selama 90 menit dengan Presiden AS Barack Obama, Putin berbeda pandangan mengenai keberadaan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Putin mengatakan adalah 'kesalahan besar' jika tidak bekerja sama dengan Al-Assad untuk menghadapi kelompok milisi yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS.