Kabar24.com, MEDAN-- Pelaksana harian (Plh) Wali Kota Medan Syaiful Bahri mengakui kelemahan tata ruang dan pembangunan Kota Medan yang didominasi rumah toko (ruko).
"Saya akui kelemahan Kota Medan yang banyak ruko. Sebelum dikritik arsitek, jadi saya mengaku saja," ungkapnya dalam Munas XIV Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Jumat (18/9/2015).
Syaiful mengungkapkan, Kota Medan harus berbenah agar memiliki kesamaan pemahaman dan pembangunan dengan kota-kota besar lain yang ada di Indonesia.
Dia mengungkapkan, kota juga harus memiliki fungsi strategis pembangunan. Di sisi lain, katanya, penduduk yang tinggal di kota meningkat setiap tahun dan peningkatan tersebut harus sejalan dengan peningkatan kesejahteraan.
Dia mengharapkan pelaksanaan Munas XIV IAI di Medan bisa mewujudkan Kota Medan menjadi kota yang cemerlang dan menjadi kawasan yang produktif.
Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Hermanto Dardak, mengungkapkan peran arsitek dalam penataan kota untuk memberi nilai tambah terhadap lingkungan terbangun, menciptakan keharmonisan antara aspek sosial, lingkungan dan infrastruktur termasuk elemen beautiful.
"Arsitek mampu menciptakan daya tarik dan daya saing kawasan primary business booster sebagai konsentrasi investasi," katanya.