Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Boneka Seksi Roxxxy Rp100 Juta Diburu Ribuan Orang

Kampanye menyerukan larangan pengembangan robot untuk seks telah diluncurkan.
Boneka Roxxxy/youtube
Boneka Roxxxy/youtube

Kabar24.com, JAKARTA-- Kampanye menyerukan larangan pengembangan robot untuk seks telah diluncurkan.

SIMAK: Dikandangkan, Uber dan GrabCar Gencar Jaring Armada Baru

“Penggunaan teknologi seperti ini tidak perlu dan tidak diinginkan,” kata pemimpin kampanye, Dr Kathleen Richardson, sebagaimana dikutip BBC, Selasa (15/9/2015).

BACA JUGA: BENCANA ASAP: 63 Penerbangan Dibatalkan

Boneka seks yang ada di pasar belakangan memang menjadi semakin canggih. Beberapa produsen berharap bisa segera membangun kecerdasan buatan ke dalam produk mereka. Sebagian praktisi mengatakan ada kebutuhan untuk robot tersebut di pasar.

SIMAK: BENCANA ASAP: 63 Penerbangan Dibatalkan

Richardson, seorang pakar etika robot di De Montfort University di Leicester, menolak kecenderungan ini. Dia mengaku, ingin meningkatkan kesadaran tentang masalah ini, dan membujuk konsumen dan produsen robot seks untuk memikirkan kembali bagaimana teknologi digunakan.


"Robot seks tampaknya menjadi fokus yang berkembang di industri robotika dan model-model yang mereka gambarkan - bagaimana mereka akan terlihat, peran apa yang akan dimainkan - memang sangat mengganggu," katanya.

Dia percaya bahwa mereka memperkuat stereotip tradisional perempuan dan pandangan bahwa sebuah hubungan tidak lebih dari fisik.

"Kami berpikir bahwa penciptaan robot tersebut akan memberikan kontribusi untuk hubungan merugikan antara pria dan wanita, dewasa dan anak-anak, pria dan pria serta wanita dan wanita," katanya.

‘Booming’

Di luar keberatan itu, bisnis robot seks memang sedang mengalami booming yang luar biasa. Abyss Creations, yang menjual mainan seks pria dan wanita, kini mulai memperkenalkan elektronik ke produknya.

Sementara, True Companion membanggakan program mereka mengembangkan "robot seks pertama di dunia" dan berjanji untuk meluncurkan boneka pertamanya, Roxxxy, akhir tahun ini.

Chief Executive perusahaan ini, Douglas Hines, percaya ada kebutuhan nyata untuk produk seperti Roxxxy.

"Kami tidak menggantikan istri atau mencoba untuk mengganti pacar. Ini adalah solusi bagi orang-orang yang berpisah atau seseorang yang telah kehilangan pasangan,” ujarnya.

"Orang-orang dapat menemukan kebahagiaan selain melalui interaksi manusia," tambahnya.

Dia berharap Roxxxy akhirnya akan menjadi mesin belajar mandiri yang mampu berbicara dengan pemilik dan mempelajari kesukaan atau ketidaksukaan pemiliknya.

"Tindakan fisik seks hanya akan menjadi bagian kecil dari waktu yang Anda habiskan dengan robot seks. Sebagian besar waktu akan dihabiskan bersosialisasi dan berinteraksi dengan robot ini," katanya.

Versi pertama Roxxxy - yang akan dijual seharga US$ 7.000 (Rp100 juta) - telah dipesan ribuan orang, menurut Hines.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper