Kabar24.com,SEMARANG—Perlambatan ekonomi Indonesia berdampak pada melemahnya keyakinan konsumen masyarakat terhadap kondisi ekonomi Jawa Tengah.
Bank Indonesia Jateng merilis hasil survei konsumen bahwa keyakinan konsumen masyarakat terhadap kondisi ekonomi di wilayah ini pada Agustus melemah dibandingkan bulan sebelumnya.
Kendati demikian, kondisi tersebut masih dalam level optimistis. Indeks Keyakinan Konsumen Jateng pada Agustus 2015 menurun 6,5 poin menjadi sebesar 117,8.
Pelemahan IKK tersebut didorong oleh penurunan pada komponen pembentuknya yaitu Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) menurun 5,7 poin menjadi sebesar 108,1 dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) menurun 7,3 poin menjadi sebesar 127,4.
“Dari empat kota yang disurvei, pelemahan IKK terjadi di kota Solo, Semarang dan Tegal yang tercatat menurun masing-masing sebesar 3,8 poin, 8,1 poin dan 13,2 poin dari bulan sebelumnya. Sementara itu, IKK kota Purwokerto tercatat meningkat 12,2 poin dari bulan sebelumnya,” papar Kepala Perwakilan BI Jateng Iskandar Simorangkir, Senin (7/9/2015).
Menurutnya, tekanan kenaikan harga diperkirakan semakin melambat selama tiga bulan mendatang atau hingga November 2015.
Hal ini terindikasi dari indeks ekspektasi harga yang turun 15,3 poin menjadi 167,7.
Iskandar menerangkan penurunan tekanan kenaikan harga diperkirakan terjadi pada semua kelompok komoditas dengan penurunan indeks terbesar terjadi pada kelompok Perumahan, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar Sandang yang turun 24,1 poin, kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau diketahui merosot 23,8 poin, serta kelompok Bahan Makanan turun 23,1 poin.
Adapun, dari survey tersebut, lanjut Iskandar, konsumen memperkirakan pada enam bulan mendatang atau sampai Februari 2016 harga barang dan jasa secara umum juga akan mengalami penurunan.
“Hal ini terlihat dari indeks ekpektasi harga dalam 6 bulan mendatang akan menurun menjadi 178,9 atau turun 5 poin. Perkiraan penurunan tekanan harga 6 bulan mendatang dipengaruhi oleh permintaan yang kembali normal setelah Tahun Baru,” terangnya.