Bisnis.com, WASHINGTON - Pemerintah Virginia, Amerika Serikat, pada Rabu siang (26/8/2015), menyatakan tersangka pembunuhan dua wartawan Virginia selama wawancara langsung televisi pada hari yang sama meninggal akibat luka tembak yang diduga dilakukan oleh dirinya sendiri.
Tersangka pelaku penembakan tersebut diidentifikasi sebagai Vester Flanigan (41), demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis (27/8/2015) pagi.
Pernyataannya mengenai diskriminasi rasial terhadap dua stasiun TV AS muncul pada Rabu, termasuk WDBJ-TV yang berpusat di Virginia dan awak televisinya diserang oleh tersangka Flanagan pada Rabu pagi.
Menurut dokumen hukum, Flanagan menyatakan di dalam tuntutan hukum federal terhadap WTWC-TV, yang berpusat di Florida, pada 2000 bahwa ia disebut "kera" oleh seorang produsen pada 1999.
Flanagan juga menyatakan seorang penyelia berkulit putih yang tak disebutkan jati dirinya di stasiun televisi itu menyebut orang kulit hitam "malas".
"Flanagan belakangan sempat bekerja untuk WDBJ7 di Virginia dengan menggunakan nama Bryce Williams," kata Jeffresy Marks, General Manager stasiun televisi tersebut.
Saat menggambarkan Flanagan sebagai "orang yang tidak bahagia" yang sulit diajak bekerja sama, Marks mengatakan stasiun televisinya memecat dia sekitar dua tahun lalu.
Marks menambahkan pada saat itu, polisi harus mengawal Flanagan dari gedung tersebut.
Menurut WDBJ7, penembakan itu terjadi selama siaran langsung sekitar pukul 06.45 waktu setempat (17.45 WIB) di satu pusat pertokoan di Moneta, Virginia, ketika dua wartawannya sedang meliput cerita mengenai lokasi pembangunan kembali infrastruktur yang disebut Bridgewater Plaza.
WDBJ7 mengidentifikasi kedua wartawan yang dibunuh sebagai juru foto yang berusia 27 tahun, Adam Ward, dan reporter TV yang berumur 24 tahun, Alison Parker.