Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MUKTAMAR NU: Ini yang Dilakukan Seniman NU untuk Cegah Konflik Antar-Muktamirin

Seorang seniman Muhammad Holis Satriawan mendoakan kesuksesan dan kelancaran Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama melalui lukisan cepat yang diselesaikannya hanya dalam tempo waktu 15 menit.
Ketua PBNU Said Aqil Siradj memberikan keterangan kepada wartawan terkait muktamar NU di Kantor PBNU Jakarta, Jumat (3/7). PBNU akan menggelar muktamar ke-33 di Jombang, Jatim dengan mengangkat tema Islam Nusantara, berlangsung pada 1-5 Agustus mendatang. /ANTARA
Ketua PBNU Said Aqil Siradj memberikan keterangan kepada wartawan terkait muktamar NU di Kantor PBNU Jakarta, Jumat (3/7). PBNU akan menggelar muktamar ke-33 di Jombang, Jatim dengan mengangkat tema Islam Nusantara, berlangsung pada 1-5 Agustus mendatang. /ANTARA

Bisnis.com, SURABAYA—Seorang seniman Muhammad Holis Satriawan mendoakan kesuksesan dan kelancaran Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama melalui lukisan cepat yang diselesaikannya hanya dalam tempo waktu 15 menit.

"Ini sebagai bentuk pesan moral agar Muktamar NU berjalan sukses dan tidak ada konflik antarkelompok demi kepentingan tertentu," ujarnya usai melukis cepat di Surabaya, semalam.

Seniman yang juga pendiri Yayasan Seni untuk Bangsaku itu, melukis gambaran atau situasi Muktamar NU yang tengah terjadi saat ini di atas kanvas berukuran 2 x 2 meter dengan tema "Bangkitlah Ulamaku".

Dalam lukisannya, Holis menggambarkan kursi panas yang tengah diperebutkan di Muktamar Jombang.

Kemudian dia membuat kursi bermahkota sebagai simbol kehormatan warga NU dan melukis wujud wajah samar, yang siap menempati kursi nomor satu di ormas Islam terbesar di Tanah Air tersebut.

"Saya mewakili seniman Jatim dan warga NU, sangat berharap Muktamar berjalan aman, damai, lancar tanpa adanya konflik," katanya.

Sebelum Muktamar, lanjut dia, situasi dinilainya sudah "panas" maka diharapkan tak merembet sampai acara berlangsung.

"Muktamar jangan sampai ada fitnah. Karena ini kegiatan umat untuk memilih calon pemimpin. NU bukan milik perseorangan, tapi milik umat, milik bangsa. NU ikut andil, memiliki peran besar berdirinya bangsa ini," kata seniman berambut gondrong tersebut.

Rencananya, lukisan tersebut akan diberikan ke sang pemimpin baru NU untuk periode berikutnya di Kantor Pusat Pengurus Besar NU di Jakarta.

"Sebenarnya saya ingin membawa lukisan ini ke Muktamar, tapi kondisinya tidak memungkinkan karena pengurus sibuk menjalankan kegiatannya. Jadi, setelah Muktamar saya antarkan ke Jakarta," ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Bastanul Siregar
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper