Kabar24.com, JAKARTA - Mabes Polri menyatakan permintaan latihan bersama Brimob dengan TNI AD agar memiliki kemampuan Raider merupakan evaluasi dari pelaksanaan operasi penangkapan gembong teroris Santoso di Poso, Sulawesi Tengah.
Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Pol. Suharsono mengatakan salah satu tujuan dari latihan bersama itu adalah agar Brimob mempunyai kemampuan bertahan di hutan.
Dengan begitu, diharapkan ketika Brimob memiliki kemampuan tersebut dapat mempermudah operasi penangkapan teroris terutama yang berdiam di wilayah hutan seperti Santoso.
"Iya [evaluasi], khususnya di medan yang seperti itu," katanya di Mabes Polri, Selasa (28/7/2015).
Suharsono menegaskan latihan bersama tersebut tidak bermaksud memiliterkan polisi. Tapi, hanya transfer kemampuan antara keduanya terutama melengkapi kemampuan yang dimiliki Brimob.
"Untuk latihan bukan dilatihan. Bukan kemampuan raider dikopi, hanya sebagian ditransfer misal teknik pengejaran di hutan. Beberapa kasus seperti Santoso," katanya.
Kendati demikian, menurut dia, hingga kini TNI belum merespons ajakan latihan bersama tersebut. Namun dipastikan latihan itu merupakan bagian dari nota kesepemahaman kerjasama antara Panglima TNI dan Kapolri.
Seperti diberitakan, Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti mengatakan salah satu permintaan latihan bersama itu karena kendala menangkap Santoso dan kolega yang bersembunyi di hutan. Menurut Haiti, saat ini kemampuan Brimob terkait itu minim.
Kemampuan yang ingin didapat adalah bertahan di hutan seperti anggota TNI. Pasalnya, personel Brimob yang dibeban tugaskan menangkap Santoso tak dapat berlama-lama di hutan. Adapun, Densus 88 tidak didesain untuk mencokok pelaku teroris di hutan-hutan.
Ini Tujuan Latihan Gabungan Brimob dan TNI-AD
Mabes Polri menyatakan permintaan latihan bersama Brimob dengan TNI AD agar memiliki kemampuan Raider merupakan evaluasi dari pelaksanaan operasi penangkapan gembong teroris Santoso di Poso, Sulawesi Tengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dika Irawan
Editor : Yusuf Waluyo Jati
Topik
Konten Premium