Bisnis.com, BANDUNG - Pemkab Bandung Barat, Jabar, mengaku kesulitan dalam mendapatkan investor untuk merevitalisasi objek wisata Situ Ciburuy yang terletak di Kecamatan Padalarang. Pasalnya, Ciburuy memiliki potensi besar dalam menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Situ Ciburuy merupakan danau alami yang cukup terkenal di kalangan wisatawan nusantara yang terletak tidak jauh dari Kota Padalarang, di sebelah barat Kota Bandung, danau ini menjadi tempat favorit bagi banyak penggemar rekreasi danau.
Tapi, seiring berjalannya waktu, Ciburuy kehilangan pamor akibat tumbuhnya kawasan permukiman dan tidak terurus.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) KBB, Wawan Herawan menyatakan, sejak lama pihaknya membuka diri kehadiran para pengusaha yang ingin menanamkan modalnya untuk mengembangkan Ciburuy yang telah menjadi salah satu pariwisata di Bandung Barat.
"Pada 2012, sebenarnya sudah ada investor yang mengajukan proposal. Tapi, entah kenapa pada akhirnya investor itu menghilang dan tak memberikan kabar lagi," katanya, kepada wartawan, Senin (27/7/2015).
Dia menduga, salah satu faktor penghambat sekaligus membuat investor mundur dalam pengembangan Ciburuy adalah terkait status lahan tersebut yang merupakan aset milik Pemprov Jabar. Selain itu, luas lahan yang semula tercatat 40 hektar, tapi dalam perjalanannya sudah tidak lagi sesuai.
Padahal apabila, danau tersebut diserahkan kepada pemda, maka pihaknya yakin kerjasama dengan pihak swasta dalam mengembangkan Ciburuy akan lebih mudah dilakukan. Oleh karena itu, pihaknya pun mendesak kepada pemprov untuk menyerahkan aset tersebut ke Pemkab Bandung Barat.
"Karena Ciburuy selama ini kurang terawat, maka PAD yang bisa kami terima baru sebesar Rp28 juta setiap tahunnya. Padahal, kalau dikelola lebih baik lagi maka setoran PADnya akan lebih besar lagi," ujarnya.
Dia menegaskan, sumbangan PAD terbesar ke kas APBD selama ini berasal dari sektor pariwisata alam. Untuk itu, pihaknya akan terus mendorong agar lokasi wisata di Kabupaten Bandung Barat terus berkembang dan menghasilkan nilai PAD.
"Salah satunya wisata Situ Ciburuy yang bisa menghasilkan PAD yang besar," ujarnya.
BUMD Kab Bandung Barat PT Perdana Multiguna Sarana pun sebenarnya berencana membangun proyek cable car dari Kota Baru Parahyangan - Situ Ciburuy - Goa Pawon.
Direktur Utama PT Perdana Multiguna Sarana, Edi Muklas menyatakan, saat ini perusahaan yang dipimpinnya punya komitmen untuk mengubah Situ ciburuy jadi kawasan wisata modern dengan 'brand' baru yaitu Rabbit Island.
"Agar lebih menjual maka kami akan menghubungkan tiga destinasi seperti Kotabaru Parahyangan, Rabbit Island, goa pawon dengan cable car," katanya.
Nama Rabbit Island dipilih karena kelinci merupakan hewan yang banyak diternakkan di wilayah Bandung Barat, bahkan menduduki peringkat pertama di Indonesia. Tagline yang diangkat adalah "Island for fun". Rabbit Island nantinya bisa dikembangkan juga sebagai resort terpadu dengan ditambahkan wisata wahana air.
Sebenarnya, sejak lama investor berminat untuk mengembangkan Situ Ciburuy salah satunya pemilik Taman Wisata Matahari, tapi Pemprov Jabar selaku pengelola pada waktu itu tidak ada titik temu.
Situ Ciburuy merupakan aset milik provinsi, kewenangan Pemkab Bandung Barat hanya sebatas sebagai pengelola. Dengan begitu, untuk revitalisasi, pemkab hanya boleh melakukan rehabilitasi pada sarana penunjang pariwisata eksisting.
Agar revitalisasi berjalan optimal, pemda setempat telah memohon pengajuan alih kepemilikan aset agar penyelenggaraan pariwisata Situ Ciburuy menjadi lebih berkelas.(K6)
Sulitmya Dapatkan Investor Untuk Ciburuy
Pemkab Bandung Barat, Jabar, mengaku kesulitan dalam mendapatkan investor untuk merevitalisasi objek wisata Situ Ciburuy yang terletak di Kecamatan Padalarang. Pasalnya, Ciburuy memiliki potensi besar dalam menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Herdi Ardia
Editor : Martin Sihombing
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Merger BUMN Karya, Dimulai dari yang Punya Aset Terbesar
13 jam yang lalu