Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENYERANGAN TOLIKARA: Ini Kronologi Versi GIDI

Pimpinan Gereja Injili di Indonesia (GIDI) mengungkap kronologi peristiwa kekerasan di Kabupaten Tolikara, Papua, Jumat (17/7/2015), yang menyebabkan terbakarnya musala dan beberapa kios di sana.
Presiden Joko Widodo berdialog dengan tokoh lintas agama/Antara-Widodo S. Jusuf
Presiden Joko Widodo berdialog dengan tokoh lintas agama/Antara-Widodo S. Jusuf

Kabar24.com, JAKARTA -- Pimpinan Gereja Injili di Indonesia (GIDI) mengungkap kronologi peristiwa kekerasan di Kabupaten Tolikara, Papua, Jumat (17/7/2015), yang menyebabkan terbakarnya musala dan beberapa kios di sana.

Dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/7/2015), Presiden GIDI Pdt. Dorman Wandikmbo menyatakan kejadian berawal pada pukul 08.30 WIT. Saat itu beberapa pemuda gereja mendatangi kelompok umat Muslim yang tengah Shalat Ied guna menyampaikan aspirasi secara damai dan terbuka.

Dorman mengatakan sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Tolikara, berdasarkan aspirasi Gereja dan Masyarakat boleh melaksanakan ibadah tapi tidak menggunakan toa atau penggeras suara.

Dia mengungkapkan alasan pelarangan penggunaan pengeras suara karena dapat menggangu ribuan pemuda yang bersiap untuk melangsungkan seminar dan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR).

"Apalagi jarak toa atau pengeras suara dengan tempat dilangsungkannya ibadah umat GIDI hanya berjarak sekitar 300 meter," katanya.

Dorman menuturkan ketika itu para pemuda juga ingin pertanyakan surat resmi Gereja yang pernah dikirimkan kepada Kepala Kepolisian (Kapolres) Tolikara, AKBP Suroso sejak dua minggu sebelum kegiatan seminar maupun Idul Fitri dimulai. Menggingat akan diselenggarakannya Seminar dan KKR Injili Pemuda Tingkat Pusat bertaraf Nasional/Internasional yang dilangsungkan pada tanggal 15-20 Juli 2015.

"Umat Muslim juga diminta tidak melakukan kegiatan peribadatan dilapangan terbuka. Saat para pemuda hendak menyampaikan aspirasi ini didepan umum secara tertib tiba-tiba seorang Pemuda tertembak timah panas tanpa ada perlawanan."

Lebih Lanjut Dorman menyatakan TNI/Polri yang melakukan penembakan bertubi-tubi didepan kerumunan masyaratakt tersebut mengakibatkan

"Maka masyarakat tidak terima dengan perbuatan penembakan tersebut dan langsung melakukan pembakaran terhadap beberapa kios, yang merembet hingga membakar mushola dan terkena masyarakat Papua serta non-Papua," jelasnya.

Di saat bersamaan 12 korban luka tembak dievakuasi ke Jayapura dan Wamena dengan menggunakan pesawat Cessna dan Helikopter yang ditangani langsung oleh Dorman bersama Bupati Tolikara.

Salah satu korban luka tembak, ujar Dorman, meninggal dunia atas nama Endi Wanimbo dan 11 orang masih dalam perawatan intensif di RSUD Jayapura dan di RSUD Wamena.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dika Irawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper