Bisnis.com, PALEMBANG - Di tengah panjangnya Sungai Musi, Palembang, terbentanglah Pulau Kemaro yang menyimpan legenda.
Bila anda menginjakkan kaki di tanah Palembang, susurilah Sungai Musi menggunakan perahu kecil atau ketek. Sekira 6 kilometer dari Jembatan Ampera, Anda akan berjumpa dengan Pulau Kemaro di delta Sungai Musi.
Pulau yang berisi kuil dan pagoda ini sangat erat kaitannya dengan etnis China lokal.
Di balik moleknya Pulau Kemaro tersimpan legenda. Pada era Kerajaan Sriwijaya, seorang putri kerajaan bernama Siti Fatimah disunting Tan Bun An, saudagar kaya harta dari China. Keduanya lantas pergi ke negara asal Tan untuk menjumpai orangtua Tan.
Sebelum kembali, Siti dan Tan mendapat tujuh guci. Dalam perjalanan kembali pulang, Tan membuka guci-guci itu. Dia kaget mendapati isi guci hanyalah sawi asin. Dibuanglah guci itu ke laut.
Sebelum guci ketujuh dilempar, guci tersebut jatuh dan pecah di atas kapal. Rupanya, guci tersebut berisi hadiah.
Melihat hadiah dalam guci itu, Tan berpikir hadiah lain ada di guci yang sudah dilemparnya ke laut, dekat Pulau Kemaro. Tanpa berpikir panjang, dia terjun langsung ke laut, pengawalnya turut serta.
Karena suami dan pengawalnya tidak kunjung muncul, Siti lompat ke laut untuk menolong keduanya. Rupanya, tiga orang tersebut tidak pernah muncul lagi. Sejak itu, banyak warga mendatangi Pulau Kemaro untuk mengenang mereka. Tempat itu lantas menjadi tempat keramat.
Pulau Kemaro saat ini dapat ditempuh menggunakan ketek atau perahu kecil dari dermaga di bawah Jembatan Ampera, dekat Pasar 16 Ilir. Waktu tempuhnya 15 menit untuk perahu bermesin dan 30 menit untuk ketek.
Liputan ini bekerja sama dengan PT Nissan Motor Indonesia
Tim reportase: Abdi Amna, Akhirul Anwar, David Eka Issetiabudi, Gloria Natalia Dolorosa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
